Kemenhub Tambah Kapal Angkut Ternak dari NTT

  • Whatsapp
Kapal Ternak

Jakarta–Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menambah kapal ternak yang direncanakan beroperasi mulai 2018.

Saat ini, baru satu kapal ternak yang beroperasi yaitu KM Camara Nusantara I yang dioperasikan PT Pelni (Persero).

Read More

“Kapal ternak itu digalakkan untuk fungsi membangun perekonomian di Indonesia Timur, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam diskusi bertajuk Efektivitas Operasional Kapal Ternak dalam Mendukung Swasembada Sapi, di Jakarta, Senin (16/10).

Penambahan kapal ternak ini, kata Budi, sangat beralasan. Sebab, separuh lebih pasokan ternak sapi lokal di Indonesia berasal dari Nusa Tenggara yang dikirimkan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama Pulau Jawa.

Kemenhub merencanakan membangun 5 kapal, 2 di antaranya akan selesai pada Desember tahun ini dan sisanya selesai Januari tahun depan. Dengan bertambahnya armada kapal ternak, Budi berharap konektivitas dan efektivitas pengangkutan ternak menjadi lebih baik.

Efeknya, disparitas harga antardaerah bisa semakin ditekan. Budi mengungkapkan, pemerintah membutuhkan sekitar Rp50 miliar untuk pembangunan satu buah kapal dengan kapasitas angkut 500 ekor sapi.

“Kami menganggarkan hampir Rp300 miliar. Tentunya ini bisa memberikan dorongan bagi peternak yang ada di Indonesia Timur,”ujarnya. Saat ini, kapal ternak baru melayani rute pelabuhan Kupang Waingapu Lembar Tanjung Perak Tanjung Mas-Tanjung Priok.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fini Murfiani menyampaikan, keberadaan kapal ternak bertujuan untuk mendukung program pemenuhan pangan asal ternak dan menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan kaidah animal welfare dari Provinsi NTT sampai ke DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Dengan adanya kapal ternak ini, kita harapkan distribusi daging sapi melalui angkutan laut lancar dan cepat,” ujarnya di acara yang sama.

Fini menjelaskan, distribusi sapi potong dari daerah sumber ternak ke wilayah Jabodetabek umumnya menggunakan kapal kargo dan dilanjutkan dengan angkutan truk yang butuh waktu cukup lama. “Sehingga bobot hewan ternak yang diangkut menyusut 15% -22%,” jelas Fini. (sumber: MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.