Kembangkan Energi Panas Bumi Ulumbu, PLN Gelar ‘Tabe Gendang’ untuk Hormati Adat Manggarai

  • Whatsapp
PLTU Ulumbu / Foto: PLN Bali Nusra

Mataram –  PT PLN (Persero) terus mendukung transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 2 x 20 MW yang berlokasi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan PLTP Ulumbu di rencanakan memanfaatkan 7 area pengeboran, diantaranya 5 area sumur produksi dan dua sumur reinjeksi.

Read More

Memulai program pembangunan tersebut, PLN melakukan kegiatan “Tabe Gendang” atau sosialisasi secara adat kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan yang marupakan bagian dari tahapan prakonstruksi. Lokasi Tabe Gendang dilakukan di 4 Desa yakni Desa Lungar, Desa Mocok, Desa Wewo, dan Desa Golo Muntas, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai.

General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin menuturkan acara sosialisasi adat yang disebut Tabe Gendang merupakan wujud penghormatan PLN kepada _local genius_ atau masyarakat adat dan sebagai bentuk permohonan ijin untuk memasuki suatu daerah atau wilayah sebelum melaksanakan aktifitas dilapangan.

“Melalui kegiatan ini kami menyampaikan kepada masyarakat terkait rencana pembangunan, pentingnya infrastruktur kelistrikan yang akan PLN bangun, dan tahapan – tahapan prakonstruksi serta konstruksi, yang harus selaras dan menciptakan harmonisasi dengan masyarakat selaku stakeholder ring 1 kami,” ujar Wahidin.

Lebih lanjut pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ini adalah wujud implementasi tansformasi PLN, yang berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor ketenagalistrikan dengan mengembangkan energi terbarukan salah satunya di PLTP Ulumbu.

Pengembangan energi panas bumi PLTP Ulumbu 2 x 20 MW harus diwujudkan, sehingga mampu menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara mapan dan berkelanjutan, dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan peran EBT pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23% pada tahun 2025

“Kendala teknis maupun non teknis yang dihadapi jelas menjadi tantangan, dengan misi bauran energi dan semangat Net Zero Emission (NZE) di 2060, maka disnilah peran penting seluruh pemangku kepentingan, stakeholder mulai dari masyarakat sampai pemerintah daerah dapat menyatukan ikhtiar demi penggunaan energi hijau yang bersumber dari bumi Flores,” tutup Wahidin.

Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2021-2030, Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 23,965 GW.

Ada beberapa keunggulan dari pengembangan pembangkit yang bersumber dari sumber daya panas bumi antara lain renewable atau berasal dari sumber daya alam dan bisa terisi ulang.

Kemudian bersifat sustainable artinya dapat menghasilkan energi berkelanjutan sehingga tersedia untuk jangka waktu yang panjang. Energi ini juga reliable, yakni tidak tergantung pada kondisi cuaca.

Keunggulan lain energi panas bumi adalah direct use, dapat dipakai langsung ke pengguna akhir. Kemudian dapat menciptakan lapangan kerja, tidak ada polusi dan ramah lingkungan. (*/pln bali  nusra)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.