Kemarau, Debit Sumber Air di Kupang Turun 20%

  • Whatsapp
Ilustrasi: Foto PLN NTT untuk Lintasntt.com

Kupang–Debit sumber air di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terus mengalami penurunan akibat kemarau panjang.

Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lontar Kota Kupang Noldy Mumu mengatakan penurunan debit sumber air terjadi sejak awal September.

“Rata-rata penurunan debit air antara 10-20 persen dari total produksi air 130 liter per detik dan terjadi di seluruh sumber air yang dikelola PDAM Kota Kupang,” kata Noldy kepada wartawan, Rabu (14/9).

Saat ini PDAM Kota Kupang mengelola 17 sumber air terdiri dari dua sumer air permukaan dan 15 sumber air tanah. Penurunan debit sumber air diramalkan terus berlangsung sampai Desember.

Noldy mengatakan penurunan debit air mengakibatkan pasokan air ke rumah penduduk di 49 dari 51 kelurahan di Kota Kupang terganggu. Kondisi ini memaksa PDAM menurunkan frekuensi pasokan air ke rumah penduduk dari biasanya tujuh kali menjadi kali tiga kali dalam seminggu.

Dia mengatakan penurunan debit air tahun ini terjadi lebih cepat dari biasanya. Pada 2015, penurunan debit air akibat kemarau terjadi pada puncak kemarau akhir Oktober atau awal November. “Sekarang penurunan debit air lebih cepat satu bulan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi krisis air di 49 kelurahan tersebut, Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan pemerintah telah menyiapkan 10 mobil tengki yang akan menyuplai air ke rumah penduduk. “Air akan ditampung di bak penampungan yang ada di setiap kelurahan untuk dipakai bersama oleh warga,” kata Dia.

Jonas mengatakan satu-satunya sumber air masih menyuplai air secara stabil ke rumah penduduk berasal dari sumber air Bendungan Tilong di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaen Kupang. Suplai air dari bendungan ini pada musim kemarau berkisar 5.000-6.000 kubik per hari, namun pada musim hujan suplai air meningkat jadi 10.000 kubik per hari.

Krisis air bersih di Kota Kupang juga diakibatkan daerah resapan air telah berubah menjadi kawasan permukiman penduduk sehingga krisis air tidak bisa dihindari. (rr/sumber: MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.