Keadilan dan Pemerataan Jadi Fondasi Kekuatan Golkar

  • Whatsapp
Foto Bersama seusai talk show dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar NTT, Sabtu (20/10)./Foto: Lintasntt.com

Kupang–Sesepuh Partai Golkar Nusa Tenggara Timur, JN Manafe menyebutkan keadilan dan pemeretaan menjadi fondasi kekuatan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Hal itu dapat dilihat dalam urusan perekrutan calon anggota legislatif (caleg), yang selalu mencerminkan kekuatan dari berbagai elemen di daerah.

“Modal utama ialah menciptakan keadilan bagi semua kader,’ saat menjawab pertanyaan moderator Pius Rengka dalam talk show dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar NTT, Sabtu (20/10).

Pius Rengka menanhakan kepada Ketua DPD Partai Golkar NTT tahun 1975 dan 1992 itu untuk menjelaskan tentang perkembangan golkar selama periode kepemimpinannya dibandingkan dengan saat ini.

Dulu, Manafe tak jarang menolak permintaan kader golkar yang menduduki jabatan penting, mengubah nomor urut caleg. Apa yang dilakukannya itu lantaran Dia tahu rekam jejak caleg, serta mempertimbangkan asas keadilan dan pemerataan tersebut. Hal itu sekaligus mencerminkan di NTT tidak ada pergesekan antarsuku maupun agama dalam perekrutan caleg di Golkar.

Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi yang hadir pada talk show tersebut juga memiliki pandangan yang sama. “Tidak benar ada perebutan kekuasan di golkar antara katolik dan protestan,” ujarnya.

Bahkan Dia mencontohka dirinya masuk partai Golkar atas jasa JN Manafe, yang memberikan rekomendasi kepada DPP Partai Golkar yang ketika itu dipimpin Akbar Tanjung.  Josef diterima di Golkar dan dipercayakan menjabat ketua bidang departemen agama. Karir politik Josef terus menanjak hingga menjadi anggota DPR RI.

Sesepuh golkar lainnya yang hadir pada acara talk show itu yakni Frans Skera, Akri Deoratus, dan Umbu Saga Anakak, serta jajaran pimpinan DPD Golkar NTT antara lain ketua Melki Laka Lena, wakil ketua Iche Sayuna, ketua bidang media dan penggalangan opini, Frans Sarong yang juga caleg DPRD NTT dapil 4 nomor urut 4.

Hadir pula puluhan kader golkar antara lain Ketua DPD Golkar Kota Kupang Jonas Salean, dan kader Ansgerius Takalapeta, Daniel Adoe, Thomas Tiba, Nikodemus Rihi Heke, Laurens Leba Tukan, Irene Sigasare, dan Aprilia Manukoa. Kegiatan itu dihadiri juga puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Rangkaian peringatan HUT Golkar dengan tema ‘Golkar Berkarya Dulu, Kini, dan Nanti’ dimulai sejak 18 Oktober diisi dengan lomba mewarnai untuk siswa sekolah, stand up comedy, pembersihan dan peletakan karangan bunga di makam para tokoh golkar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharmaloka dan di lokasi penguburan lainnya.

Frans Sarong yang juga koordinator Talk Show mengatakan makan tokoh golkar yang dibersihkan yakni mendiang Titus Uly di pekuburan Mapoli, Jan Jos Botha di Oepura. Sedangkan di TMP Dharmaloka dilakukan pembersihan terhadap makam mendiang El Tari, Hendrikus Fernandez, dan Piet Tallo.

Rangkaian kegiatan akan berakhir Sabtu sore seusai ‘Zumba Bersama’ di halaman kantor DPD Golkar Jalan Frans Seda yang diikuti sekitar 200 orang.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD Golkar NTT Melkiades Laka Lena mengajak mahasiswa yang hadir dalam kegiatan itu, turut bergabung dalam urusan kemanusiaan bersama empat gugus tugas yang dibentuk golkar yakni satgas human trafficking, antikorupsi, antinarkoba, pembela pancasila.

Pembentukan satgas tersebut merupakan komitmen partai golkar membangun sinergi bersama pihak lain untuk bersama-sama mengatasi empat persoalan tersebut. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.