Kapolres Belu dan Sumba Barat Daya Dimutasi

  • Whatsapp
Foto: Humas Polda NTT

Kupang – Polri memutasi dua kapolres di Nusa Tenggara Timur, Kamis (9/9/2021). Serah terima jabatan dipimpin Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif.

Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Yoseph Febrianto Hartono Mandagi diganti dengan AKBP Sigit Harimbawan. AKBP Yoseph Febrianto Hartono kini menjabat Wakil Direktur (Wadir) Samapta Polda NTT, sedangkan sebelumya AKBP Sigit Harimbawan menjabat Kasubdid Waster Ditpamopvit Polda NTT.

Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh diganti dengan AKBP Yoseph Krisbiyanto yang sebelumnya menjabat Kabagbinopsnal Ditlantas Polda NTT.

Dalam sambutannya Kapolda NTT mengatakan bahwa mutasi dan serah terima jabatan merupakan suatu proses yang biasa dalam keberlangsungan organisasi.

Selain itu, merupakan salah satu wujud dinamika agar dapat terus bergerak mutasi dan serah terima jabatan merupakan suatu proses yang biasa dalam keberlangsungan organisasi dan merupakan salah satu wujud dinamika organisasi agar dapat terus bergerak maju guna menghadapi tantangan tugas serta tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kinerja Kepolisian.

”Saat ini negara kita sedang berupaya melawan pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun. Peran dan tugas Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat sangat diharapkan kehadirannya sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan covid dan juga membantu dalam proses pemulihan ekonomi nasional,” ujar Kapolda NTT.

Polres yang merupakan kesatuan operasional dasar Polri adalah satuan terdepan dalam membantu pemerintah dalam melakukan penanganan covid melalui pendataan 3T, pelaksanaan ops yustisi, dan juga pelaksanaan vaksinasi serta pemberian bantuan sosial.

Kapolres yang merupakan pimpinan Polres diharapkan untuk mampu dalam melaksanakan tugas pokok Kepolisian yang menjadi tanggung jawab utama dan juga melaksanakan amanat dalam penanganan covid serta pemulihan ekonomi nasional.

Dengan tantangan tugas tersebut maka seorang Kapolres harus mengetahui dan memahami semua permasalahan internal yang terjadi di kesatuan, serta memahami berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat, baik masalah sosial kemasyarakatan maupun masalah yang berkaitan dengan kamtibmas.

Sesuai dengan instruksi Kapolri, kita harus secara maksimal mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada dalam rangka penanggulangan covid-19, seperti memberdayakan bhabinkamtibmas sebagai tracer, tenaga kesehatan pada Polri sebagai vaksinator, memberikan bantuan sosial, menjadi pengawas protokol kesehatan, membangun kampung tangguh, dan lain sebagainya.

“Saya mengapresiasi Kabupaten Belu yang merupakan salah satu Kabupaten yang terbanyak di Provinsi NTT dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat umum dan kaum rentan. Hal ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kita percaya, vaksinasi efektif memacu respons imun tubuh dan sangat membantu menghentikan atau mengerem penularan covid-19,” tambahnya. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.