
Kupang—Lintasntt.com:Kapal Tanjung Bastian 10 milik Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Perikanan Wini, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur dilaporkan hilang terseret gelombang tinggi sejak Jumat (6/6) malam.
Sampai Minggu (8/6) siang kapal bersama 11 anak buah kapal (ABK) belum berhasil ditemukan.
Kapolres Timor Tengah Utara Ajun Komisaris Besar I Gede Mega Suparwitha mengatakan kapal hilang kontak sejak Jumat sekitar pukul 19.00 Wita. Laporan mengenai hilangnya kapal tersebut awalnya disampaikan oleh masyarakat. Kapal hilang saat berlayar di perairan Oebubun, Kelurahan Ponu, Kecamatan Biboki Anleu.
Dugaan sementara kapal terseret gelombang tinggi. Pasalnya selama satu pekan terakhir perairan Nusa Tenggara Timur diterjang gelombang tinggi antara 3-4 meter yang mengakibatkan armada pelayaran tidak beroperasi.
Menurut Kapolres, ia telah melakukan kontak bersama tim penolong dari kabupaten lainnya seperti Belu, Polisi Perairan, termasuk perwakilan Indonesia di Timor Leste. Akan tetapi beluma ada kabar kapal tersebut ditemukan. Koordinasi tersebut perlu dilakukan karena kapal motor milik Polres Timor Tengah Utara berukuran kecil sehingga tidak mungkin dimanfaatkan untuk melakukan pencarian di laut yang sedang bergelombang tinggi.
“Kita belum bisa memperkirakan kapal itu hilang kontak karena apa, namun hitung-hitungan Kepolisian Perairan, penyebabnya karena angin timur sehingga kalau dibawa angin tentu bisa tembus sampai daerah Flores dan bisa juga ke ke wilayah Distrik Oekusi, Timor Leste,” ujarnya. (sumber: kompas.com)