Kupang–Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jonas Salean mengatakan ia pernah mengusir Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kupang pada tahun 2013.
Pada 2013, Jonas mengaku didatangi salah seorang anggota DPRD Kota Kupang bersama sejumlah anggota Gafatar karena baru selesai menggelar bhakti sosial di kelurahan.
“Kami mencium adanya paham radikal yang disebarkan gerakan ini sehingga diusir dari Kupang,” kata Jonas kepada wartawan, Jumat (15/1).
Jonas curiga karena anggota organisasi tersebut minta izin menghadiri upacara Hari Kemerdekaan RI. Ia kemudian menelusuri keberadaan organisasi ini, ternyata tidak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). “Saya katakan kepada mereka bahwa kami tidak memberikan izin,” ujarnya.
Tidak hilang akal, Jonas kemudian minta Gafatar menyerahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Permintaan itu ditolak sehingga Jonas mengusir mereka. “Karena mereka (Gafatar) tidak mau tunjukan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, saya suruh mereka pulang,” katanya. (rr)
