Kupang – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang ke-59 bersama 500 difabel di Hotel Sasando Kupang, Rabu (8/1/2025).
Perayaan Ulang Tahun dengan tema “Johni Asadoma Gembira Bersama Difabel” ini dirangkai dengan ibadah bersama dipimpin Pendeta Eti Nunuhitu-Maranduri, ST.h.
Perayaan ulang tahun Johni Asadoma bersama kaum difabel ini menjadi simbol perhatian nyata pemerintah kepada kelompok difabel di NTT.
” Ini karunia Tuhan karena Tuhan telah memimpin perjalanan hidup saya sampai usia ke-59,” kata Johni saat menyampaikan sambutan.
Johni Asadoma juga menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya dirinya bersama Melki Laka Lena sebagai gubernur dan wakil gubernur NTT. Dalam kampanye pemilihan gubernur Melki-Johni janji akan memberikan perhatian khusus kepada kaum difabel di NTT.
“Saat kampanye dan debat, kami sudah menegaskan bahwa difabel adalah bagian penting dari masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus memberikan perhatian luar biasa kepada mereka,” kata Johni.
Johni mengajak para difabel untuk tetap semangat dan terus mengembangkan potensi diri. Menurutnya, setiap orang memiliki kelebihan yang bisa diasah.
“Kalau punya hobi bernyanyi, berolahraga, atau bidang lainnya, tekuni itu. Kalian bisa menjadi orang hebat di berbagai bidang, baik seni, budaya, olahraga, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi,” pesannya.
Ia juga menyebutkan bahwa institusi seperti kepolisian sudah mulai menerima anggota dari kalangan difabel. Hal ini menunjukkan bahwa difabel memiliki kesempatan yang sama untuk meraih prestasi di berbagai bidang.
“Polisi sudah menerima anggota dari kalangan difabel, mereka bisa membuktikan bahwa meski dengan keterbatasan, mereka mampu bersaing dan berprestasi. Jadi, jangan menyerah. Kita semua bisa lebih dari mereka yang sempurna,” tambah Johni.
Acara syukuran ini menjadi bukti nyata bahwa Johni Asadoma tidak hanya berbicara soal inklusivitas, tetapi juga mewujudkannya melalui tindakan nyata.
Perayaan ulang tahun Johni Asadoma bersama kaum difabel ini menjadi simbol perhatian nyata pemerintah kepada kelompok difabel di NTT. (*/gma)
