Kupang – Cawagub NTT Johni Asadoma diundang khusus untuk menghadiri kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Diklat SAR Kolam) di Universitas Muhammadiyah Kupang, Jumat (25/10/2024).
Johni menyampaikan orasi kebangsaan pada kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan anggota Kokam tersebut.
Kokam dalah satuan program pembinaan dan pengembangan kader Pemuda Muhammadiyah dibidang kemanusiaan dan bela negara.bKegiatan Kegiatan ini bertema ‘Spirit Kokam, Harmoni Pembangunan NTT”
Kegiatan diawal dengan tarian yang dibawakan oleh Ikatan Pemuda dan Pelajar Baranusa, Kabupaten Alor dan sambutan oleh ketua panitia Fatur Dopong dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DR. Syarifudin Drajat.
Menurut Johni, dalam sejarahnya, pemuda sering membuat tonggak sejarah yang luar biasa, mulai dari Presiden Soekarno dan Muhammad Hatta. Sejak mahasiswa, Bung Karno dan Bung Hatta sudah melakukan perlawanan terhadap penjajah. Sikap seperti ini merupakan ciri khas dari pemuda.
Sedangkan dalam konteks mahasiswa, adalah semangat untuk belajar dan mengisi diri dengan pengetahuan dan teknologi, karena di zaman ini, kita akan tertinggal kalau tidak mengisi diri dengan pengetahuan dan teknologi
Menurut Johni, negara yang maju mempunyai sistem pendidikan yang unggul. Tanpa pendidikan, kita tidak mampu membangun daerah ini lebih maju,
Karena itu, lanjut Johni, ciri khas seorang mahasiswa atau pemuda adalah semangat yang terus menyala-nyala, karena pemuda sebagai manusia yang sedang bertumbuh, memiliki energi yang besar.
Johni mengisahkan, saat masih berusia 17 tahun, adalah seorang pemuda yang berprestasi. “Saya atlet berprestasi di NTT sejak muda, di tingkat nasional dan internasional, saya adalah orang NTT pertama di SEA Games di Singapura. saat berusia 17 tahun,” ujarnya.
Di masa muda pula, Johni mewakili Indonesia Olimpiade di Los Angeles pada tahun 1984, sebelum aktif di Polri.
Pada kesempatan tersebut, Johni juga memotivasi mahasiswa menjadi sosok yang kreatif dan inovatif, harus mampu menciptakan pekerjaan sendiri. “Bukan langsung sukses tapi dari bawah,” ujarnya.
Johni mencontohkan, Jack Ma, sosok yang mendirikan Alibaba Grup, memulai usahanya dari bawah. Jack Ma juga berkali-kali ditolak saat melamar kerja, namun membangun usaha dan mempekerjakan banyak orang. (gma)