Jakarta– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kerjasama di sektor perikanan bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap jalan.
Kerjasama antara dua provinsi ini ditandatangani sejak 20 Desember 2014, namun terhambat gara-gara belum ada kesepakatan terkait lokasi pembangunan pabrik pengolahan ikan.
“Kalau mau membuat produksinyaa jangan di Jawa Tengah, sebaiknya di NTT. Mungkin nanti kerjasamanya Jawa Tengah sebagai investor,” kata Ganjar menjawab wartawan saat menjadi pembicara pada Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (20/11).
Awalnya Jawa Tengah bersedia menanamkan modal sekitar Rp1 triliun untuk mendanai kerjasama di perikanan tangkap, rumput laut, dan industri garam. Rencananya, Jawa Tengah juga membangun pabrik rumput laut. Menurutnya pembahasan mengenai pembangunan pabrik ini masih berlangsung. “Pembicaraan soal produksi belum feasible (mampu dikerjakan),” ujarnya,
Menurut Ganjar keputusan kerjasama di bidang perikanan bersama NTT disebabkan produksi ikan di daerah ini melimpah dan kondisi laut yang tidak tercemar. “Kerjasama ini beda dengan kerjasama DKI Jakarta dan NTT yang mendatangkan sapi hidup,” kata Dia. (gma/mi)