Yogyakarta–Perempuan yang menjadi korban insiden jatuhnya helikopter milik TNI AD di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, sempat dipertanyakan.
Pasalnya ia adalah satu-satunya korban warga sipil dalam insiden tesebut. Korban bernama Fransiska Nila Agustina, seorang bidan yang bekerja dan berdomisili di Solo, Jawa Tengah. Perempuan 24 tahun ini merupakan warga Kradenan, Colomadu, Solo.
Danuri, paman Fransiska mengaku tidak mengetahui pasti kronologi keponakannya berada di helikopter tersebut.
Danuri menjelaskan, Fransiska yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu, warga sipil dan tidak berkaitan dengan militer.
Di mata Danuri, Fransiska merupakan sosok yang ceria. Bahkan, ia masih terkesan dengan rekomendasi obat dari keponakannya itu, ketika anaknya sakit.
TNI AD Berdukacita
Sementara, Kadispenad Brigadir Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan, pihaknya telah menangani korban meninggal dan korban luka.
Tga orang meninggal dunia yakni Letda Cpn Angga Juang, Serda Yogi Riski Sirait, dan Fransiska Agustin. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.
Sedangkan, tiga orang luka berat yaitu Kapten Cpn Titus Sinaga, Serka Rohmat, dan Kopda Sukoco. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Harjo Lukito, Yogyakarta. Atas jatuhnya helikopter ini, Sabrar mengucapkan belasungkawa, mewakili TNI AD.
“Kepala Staf Angkatan Darat dengan seluruh jajaran TNI AD menyatakan, turut berduka cita dan keprihatinan yang mendalam, atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka berat dalam insiden jatuhnya heli TNI AD,” Sabrar menandaskan.
Sementara itu Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi mengungkapkan bahwa Fransiska Nila Agustina adalah calon istri dari Serka Rahmad yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Ia mengungkapkan kondisi Serka Rahmad dan dua korban lainnya sudah membaik dan sudah sadar. Kondisi para korban itu diharapkan segera membaik. (liputan6)