Kupang—Desain gedung Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dipresentasikan di hadapan gubernur dan anggota DPRD, Sabtu (13/12).
Presentasi dilakukan oleh tiga dari empat peserta yang mengikuti sayembara desain kantor gubernur tersebut, yakni Dadi E Malelak bersama bersama Blasius Bata, Yoseph Liem, dan Petrus Jeremias Giri.
Sayembara ini dibuka sejak 3 Oktober 2014-13-November 2014, sebelumnya diikuti 10 orang, dua orang di antaranya berasal dari luar NTT. Akan tetapi sampai penutupan seyembara, hanya empat peserta yang memasukan desain ke tim juri. Tim juri terdiri dari Pieter Djami Rebo dari LPJK NTT, Linda W. Fanggidae dari Undana dan Don Ara Kian dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
“Sayembara ini bertujuan menerma masukan dari berbagai lembaga sehingga menghasilkan gedung kantor yang bagus yang menjadi icon NTT,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Andre W. Koreh
Yoseph Liem memilih tema Budaya Lontar dengan Sasando sebagai ikonnya. Menurutnya Sasando merupakan sebuah warisan budaya dan sudah mendunia.
“Kami mengambil tema ini karena masih ada kaitannya dengan program pemerintah daerah mengembangkan sektor pariwisata dengan Komodo dan Danau Kelimutu sebagai titik kuat,” jelasnya.
Untuk Kantor Gubernur, akan dibangun lima lantai dengan penampang utamanya adalah bangunan berbentuk Sasando. Kemudian, lantai satu untuk area parkir dan layanan umum, lantai dua dan tiga untuk ruangan biro , lantai empat untuk ruangan sekretaris daerah dan para asisten. Sedangkan lantai lima adalah ruangan kerja gubernur dan wakil gubernur serta ruangan rapat.
Peserta lainnya Petrus Jeremias Giri menawarkan desain dengan menguatamakan sisi estetika memanfaatkan 69 ribu meter persegi luas lahan yang dimiliki.
Adapun peserta Dadi E. Malelak bersama Blasius Bata mengambil tema umum desain perkantoran pemerintah. Keduanya terinspirasi oleh bangunan Kantor Gubernur Nangroe Aceh Darussalam atau Kantor Gubernur Kalimantan Barat yang terkesan anggun dan terbuka. (sumber: flobarmora.net/gba)
