Ibrahim Medah siap Deklarasi Cagub Tanpa Dukungan Golkar

  • Whatsapp
Ibrahim Medah

Kupang–Bakal Calon gubernur yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Medah siap menggelar deklarasi bersama pasangannya untuk bertarung di pilkada 2018.

Namun deklarasi baru bisa digelar jika DPP Partai Golkar tidak mengusung dirinya. Jika hal itu terjadi, deklarasi Medah bersama pasangannya menggelar deklarasi tanpa dukungan golkar.

“Dalam tempo satu bulan ke depan sejak hari ini, saya siap mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur bersama pasangan saya, dan itu secara pribadi bukan dari Golkar. Dan saya mau pastikan bahwa pasti saya dapat pintu, bukan hanya satu pintu tetapi lebih dari satu yang siap dipakai untuk menjadi calon Gubernur NTT,” tegas Iban Medah kepada wartawan di Kupang, Kamis (22/6/2017).

Medah mengatakan sudah berkali-kali ia merasa dihalang-halangi oleh DPP Golkar dalam pencalonannya menjadi Gubernur NTT. “Catat, saya akan deklarasikan diri dengan pasangan saya dan ini bentuk protes saya terhadap DPP yang selalu menghambat saya dalam setiap pencalonan gubernur NTT,” katanya.

Dia mengatakan pada Pilgub 2013, ia dikalahkan oleh DPP Golkar karena saya dipaksakan untuk berpasangan dengan kader Golkar Melki Laka Lena sebagai calon wakil gubernur.

“Saya tidak mau kejadian buruk terjadi lagi, dan saya akan lawan. Saya ini ketua DPD I Golkar NTT tetapi setiap ada pesta saya selalu tidak diundang. Terserah DPP mau bilang apa soal sikap saya, saya bekerja untuk Golkar sejak tahun 1975 hingga saat ini,” tandasnya.

Dikatakan Medah, meski sebelumnya seluruh ketua DPD II Golkar se NTT mengusung dirinya sebagai calon tunggal dari Partai Golkar, namun beberapa waktu lalu, DPP Golkar mengeluarkan delapan nama kandidat Calon Gubernur untuk di survei.

Soal survei, Medah mengatakan jika dilakukan atas rekomendasi DPP Golkar itu objektif maka hasilnya akan diketahui siapa yang lebih tinggi elektabilitasnya. Menurutnya sudah puluhan tahun bekerja untuk Golkar dan sudah memimpin di semua level sampai hari ini.

Medah mengatakan, dirinya tidak berambisi jadi Gubernur NTT tapi ia bertekad untuk menuntaskan masalah kemiskinan di NTT melalui jabatan Gubernur. “Saya sebenarnya tidak berambisi tetapi saya ingin menyelesaikan pekerjaan rumah para gubernur NTT terdahulu yang masih tersisa yaitu soal kemiskinan,” ujarnya.

Sementara itu bakal calon gubernur Melki Laka Lena mengatakan partai Golkar mengatur mekanisme dan tahapan penjaringan dan penentuan seleksi kepemimpinan daerah secara demokratis, akuntabel dan terbuka.

“Akal sehat politik basisnya adalah survei, dan hasilnya belum tahu karena proses survei baru direncanakan Bulan Juli mendatang,” ujarnya.

Sebanyak delapan kader potensial yang disurvei partai golkar, memiliki peluang yang sama dan diberikan kesempatan yang sama utk memenangkan survei.

“Semoga proses dan hasil survei bisa menjadi acuan semua kader partai khususnya delapan kader potensial untuk bertarung secara sehat dan menerima hasil apapun. Saya percaya semua sudah dewasa dalam melalui kompetisi yang sehat dan demokratis ini,” ujarnya. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.