Kupang – Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Seran menyebutkan dinamika atmosfer berpengaruh terhadap turunnya hujan di sejumlah wilayah di daerah itu pada Juni dan awal Juni 2023.
“Saat ini masih musim kemarau tapi adanya gangguan dinamika atmosfer yaitu daerah belokan angin tersebut menyebabkan hujan terjadi di musim kemarau,” katanya saat dihubungi di Kupang, Sabtu (1/7/2023) sore.
Kondisi ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir, namun tidak merata di seluruh wilayah NTT.
Menurutnya, selama tiga hari ke depan, cuaca berawan dan hujan akan turun dengan intensitas ringan hingga sedang. Pada Sabtu siang, hujan mengguyur wilayah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan hingga Kota Kupang.
Adapun sesuai prakiraan musim yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi NTT menyebutkan, saat ini wilayah NTT memang masih berada pada periode musim kemarau.
Akan tetapi terdapat daerah sirkulasi siklonik di sekitar NTT, dan pada Sabtu, sirkulasi tersebut berada di perairan NTT sebelah barat Pulau Timor. “Adanya sirkulasi tersebut terjadi perlambatan, kecepatan angin sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di NTT,” ujarnya.
Meskipun turun hujan di musim kemarau,berbeda dengan hujan yang terjadi di musim hujan, Maria mengingatkan masyarakat tetap mewaspadai daerah-daerah dengan topografi lereng gunung atau daerah rawan longsor.
“Kondisi kemarau yang kering tanpa hujan akan tetap terjadi ketika kondisi atmosfer kembali stabil,” tambahnya. (mi)