Kupang–Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Herman Heri membantah telah menghina dan mengancam Kepala Bidang II Direktorat Narkoba Polda NTT Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Albert Neno.
“Saya tidak pernah menghubungi (menelepon) Albert Neno,” tegasnya ketika diwawancarai wartawan lewat telepon di Hongkong, Selasa (29/12) siang.
Herman Heri tengah berada di Hongkong dalam rangka mengobati orang tuanya yang sakit.
Nama anggota DPR asal NTT itu menjadi perbincangan publik bahkan sampai pimpinan Polri karena diduga mengeluarkan kalimat bernada mengancam dan menghina Albert Neno lewat telepon pada 25 Desember 2015. Kasus ini telah dilaporkan Albert ke Polda NTT.
Menurut Herman, kasus ini berawal dari pengaduan warga kepadanya sebagai anggota DPR pada 25 DDesember 2015 malam.
Ketika itu ada warga mengatakan Alberta Neno bersama sejumlah anggota polisi menyita minuman keras di toko. Padahal penyitaan minuman keras bukan lagi dilakukan polisi, melainkan dilakukan Pemerintah Daerah setempat. “Dalam hal ini Pemerintah Kota Kupang,” ujarnya.
Atas laporan itu, ia menyerahkan ponsel miliknya kepada seorang stafnya bernama Roni Bunga untuk menghubungi Albert Neno. Albert diminta datang ke hotel guna membahas masalah penyitaan minuman keras tersebut.
“Saya tidak tahu apa yang dibicarakan antara Albert Neno dan Roni Bunga, tetapi setelah sekitar 10 menit, Roni datang dan menyampaikan bahwa Alberta tidak bersedia bertemu karena sibuk,” kata Herman.
“Saya tidak tahu tiba- tiba saya dilaporkan ke polisi,” ujarnya. Ia juga mempersilahkan Albert Neno melaporkannya ke Badan Kehormatan DPR (BKD) agar masalah ini menjadi terang benderang.
Dia mengaku setelah pulang ke Indonesia akan menunjuk kuasa hukum untuk mengambil langkah hukum terhadap Albert Neno. Pasalnya menurut Herman, ada upaya politisasi untuk menjatuhkan reputasinya sebagai anggota DPR. “Saya rasa ada upaya politisasi untuk menjatuhkan reputasi saya,” ujarnya.
Adapun.Roni Bunga membenarkan ia menghubungi Albert Neno menggunakan ponsel milik Herman. Namun ia juga tidak pernah mengeluarkan kalimat bernada ancaman maupun
penginaan seperti laporan Albert Neno.
“Saya juga kaget, kenapa bisa keluar kata-kata (bernada ancaman dan penghinaan) itu. Saya tidak pernah mengeluarkan kata itu,” tegasnya. Namun ia mengaku siap bertanggungjawab atas kasus ini. “Saya siap diperiksa atas laporan itu,” tegasnya. (gma)