Kupang—Siklon tropis Yvette yang tumbuh di Samudera Hindia selatan Bali sejak 21 Desember 2016, berdampak terhadap cuaca di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesuai laporan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, posisi badai pada Jumat (23/12) posisi badai sekitar 14,6 lintang selatan 115,7 bujur timur, sekitar 650 km sebelah selatan Denpasar, dengan tekanan terendah 987 milibar (mb).
Adapun kecepatan angin di pusat badai mencapai 75 kilometer per jam (40 knot).
Kepala BMKG NTT Hasanudin mengatakan badai melemah sejak Kamis malam, namun diprediksi kembali menguat pada Sabtu (24/12) dini hari. Selanjutnya badai bergerak ke arah tenggara sehingga akan semakin menjauh dari wilayah NTT.
Badai mengakibatkan tinggi gelombang di laut berkisar antara 2,5-4 meter terjadi di perairan selatan Jawa Timur sampai Pulau Sumba, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Jawa, Bali, Laut Sumbawa, dan Laut Flores bagiann barat.
Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter terjadi di Samudera Hindia selatan Lombok hingga Pulau Sumba. “Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai dampak dari siklon ini,” ujarnya. (gma)