Kupang–Penyebaran HIV dan AIDS di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sudah mengkhawatirkan.
Sesuai data data Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS Kota Kupang, sampai Desember 2015 total penderita HIV dan AIDS di kota ini mencapai 784 orang, terdiri dari 560 pengidap HIV dan 224 penderita AIDS. Dari jumlah itu, 65 orang telah berpulang.
Sekretaris KPA Kota Kupang Agustinus Bebok mengatakan penderita terbanyak berusia antara 25-49 tahun berjumlah 575 orang, usia 50 tahun sebanyak 52 orang.
Selanjutnya usia 20-24 tahun sebanyak 123 orang, usia 15-19 tahun 14 orang, usia 5-9 tahun 2 orang, dan usia kurang dari 4 tahun 19 orang. “Tidak ada penderita HIV dan AIDS usia 10-14 tahun,” ujarnya kepada wartawan, pekan lalu.
Ia mengatakan pengidap HIV dan AIDS terbanyak berasal dari pekerja swasta sebanyak 24%. Selanjutnya pekerja seks komersial 18%, ibu rumah tangga 16%, pegawai negeri sipil 8%, mahasiswa 4%, tukang ojek, sopir, petani dan buruh masing-masing 3%. Anggota TNI dan Polri 2%, tenaga kerja Indonesia dan pelaut 1% dan profesi lainnya 14%.
Untuk mencegah penyeberan HIV dan AIDS, KPA Kota Kupang membentuk Warga Peduli AIDS (WPA) yang bertugas terus endorong warga untuk yang memiliki kepedulian dan diwujudkan dalam bentukan tindakan nyata sekecil apapaun di masyarakat demi menciptakan perubahan perilaku dan sosial di masyarakat dan lingkugannya sesuai norma-norma yang berlaku.
Sampai Desember 2015 telah terbentuk 51 WPA di seluruh kelurahan. “Strategi kita di KPA untuk bisa menekan penyebaran HIV dan AIDS adalah terus melakukan sosialsasi dan pembentukan WPA. Semua WPA mulai melakukan sosialiasi di kelurahan masing-masing,” ujarnya. (rr)