Hasil Panen Anjlok, Petani Nagekeo Tolak Jual Beras ke Bulog

  • Whatsapp
Foto: Lintasntt.com

Kupang–Bulog Divre Nusa Tenggara Timur, Efdal Sulaiman, mengatakan, harga beras di petani Kabupaten Nagekeo yang dilaporkan sebesar Rp3.800 per kilogram ialah tidak benar.

“Tidak ada harga beras di Nagekeo Rp3.800 per kg. Harga beras medium di sana Rp8.250 per kg dan harga beras premium Rp9.000 per kg,” kata Efdal di Kupang, Rabu (21/2) malam.

Kendati begitu, Bulog tidak melakukan penyerapan beras di daerah itu. Alasannya, hasil panen petani setempat anjlok akibat serangan hama dan cuaca.

“Stok beras di petani juga sedikit sehingga harga beras tidak mungkin Rp3.800 per kg,” tambahnya.

Efdal mengaku sudah menerima surat klarifikasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo tertanggal 12 Februari 2018 yang menyebutkan stok panen gabah dari lahan sawah seluas 156,5 hektare cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Bulog menyerap beras dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp7.300 per kg.

“Nagekeo itu kekurangan. Panennya sedikit sehingga tidak ada petani yang jual,” ujarnya.

Sementara itu, sampai pertengahan Februari, Bulog Divre NTT sudah menyerap 20 ton beras dari petani di Kabupaten Sumba Timur dan Rote Ndao. Dua daerah itu merupakan daerah surplus beras di NTT termasuk Kabupaten Manggarai Barat.

Serapan beras itu masih di bawah target 2018 sebesar 4.500 ton. Pada 2017, Bulog Divre NTT hanya berhasil menyerap 2.270 ton dari target 13.950 ton. Beras yang diserap tersebut antara lain berasal dari Rote Ndao sebesar 552,2 ton, Ende 475 ton, dan Manggarai Barat 339.5 ton. (sumber:mi/palce)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.