Kupang–Penurunan harga tiket pesawat menjadi salah satu penyumbang deflasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada September 2019. Deflasi tercatat sebesar 0,49%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT Maritje Pattiwaellapia mengatakan penurunan harga tiket pesawat menyumbang deflasi sebesar 0,231%, dan telepon seluler sebesar 0,02%.
Dua pengeluaran ini masuk dalam kelompok transpor yang mengalami penurunan indeks harga terbesar yakni 1,26%. Kelompok lain yang turut menyumbang deflasi ialah kelompok bahan makanan sebesar 1,16%, dan perumahan 0,09%.
“Penurunan harga tiket pesawat berdampak sekali (bagi deflasi), meskipun saat ini harga tiket pesawat masih tinggi, itu mungkin karena batas saja yang diturunkan, tetapi batas bawahnya tidak turun,” kata Maritje Pattiwaellapia dalam jumpa pers di Kupang, Selasa (1/10).
Dia mencontohkan ada maskapai yang terbang dari Kupang ke Jakarta hanya mengangkut 15 penumpang. Sebaliknya, penumpang pesawat yang datang dari daerah lain ke NTT meningkat. “Walaupun harga tiket pesawat masih mahal tapi terjadi penurunan dibandingkan Agustus,” ujarnya.
Pada Agustus 2019, penumpang yang datang ke NTT sebanyak 178.999 orang, dan penumpang yang keluar dari NTT sebanyak 173.686 orang. (mi)
Rote Ndao, - Rote, pulau terluar di bagian selatan Indonesia, ternyata menyimpan potensi besar dalam…
Kupang - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kupang, SL, Kamis (17/5) siang terlihat…
Kupang - Seorang Warga Negara Bangladesh, pelaku penyelundupan manusia (people smuggling) warga asing dari Nusa…
Kupang - Fakta kontras soal bantuan untuk korban Badai Seroja diungkap salah seorang warga Kelurahan…
Kupang - DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah merekomendasikan ke Ditkrimsus Polda NTT…
Kupang - Sebanyak 9 pasangan calon perseorangan mendaftar di 7 pilkada di Nusa Tenggara Timur…