Kupang–Jelang natal dan tahun baru, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai naik.
Bahan kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan harga yakni bawang merah, telur, dan tomat.
Bawang merah naik menjadi Rp25 ribu per kilogram (kg) dari harga Rp15 ribu per kg, telur naik dari Rp48 ribu per rak menjadi Rp53 ribu per rak. Satu rak telur isi 30 butir. Sedangkan harga tomat naik 100% dari harga Rp15 ribu per kg menjadi Rp30 ribu per kg.
“Beberapa bulan lalu ada pedagang yang menjual bawang merah Rp10 ribu per kilogram, sekarang tidak ada lagi karena pasokan bawang dari petani mulai berkurang,” kata Belandina Tanami, penjual bawang di Pasar Tradisional Naikoten 1 Kota Kupang, Kamis (21/11)
Namun menurut Dia, beberapa pedagang masih menjual bawang merah dengan harga murah yakni Rp15 ribu per kg, namun mayoritas bawang berukuran kecil dan stok lama. Sedangkan bawang yang baru tiba di pasar sudah dijual dengan harga baru. Adapun harga bawang putih masih stabil yakni Rp35 ribu per kg.
Kenaikan harga tomat juga dipicu berkurangnya pasokan ke pasar. “Sekarang sudah memasuki musim hujan sehingga produksi tomat berkurang. Akibatnya harga di pasar naik,” kata Dido Kamlasi, pedagang di pasar setempat. Meskipun harga tomat naik, kata Dido, permintaan tetap stabil. “cabai dan sayuran lainnya tidak mengalami lonjakan harga,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Yulius memastikan harga telur bakal naik lagi pada Desember 2019. Menurutnya pada Desember 2018, telur mengalami lonjakan harga hingga Rp60 ribu per rak. Kondisi itu disebabkan naiknya harga telur di distributor mencapai Rp330 ribu per ikat, isi enam rak.
“Saat ini harga jual telur stok lama masih Rp48 ribu per rak sampai Rp50 ribu per rak. Untuk telur stok baru harganya sudah mencapai Rp53 ribu per rak,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Dody Edward bersama Dians Perdagangan NTT, dan Satgas Pangan melakukan pemantauan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di Kota Kupang.
Kegiatan itu untuk memastikan bahan kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup serta tidak mengalami lonjakan harga jelang natal dan tahun baru.
“Beras tersedia dalam jumlah yang cukup untuk sembilan bulan ke depan. Bulog siap menggelontorkan beras agar harga tidak jatuh,” ujarnya kepada wartawan. (mi)
