Hany La’azar jadi Bupati Sehari di Timor Tengah Selatan

  • Whatsapp
Hany La’azar /Foto: Plan

Soe–Plan International Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar even ‘Sehari Jadi Bupati TTS’ untuk yang kedua kalinya, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan International yang tepatnya berlangsung pada setiap tangga 11 Oktober di seluruh dunia.

“Setiap tanggal 11 Oktober, komunitas global merayakan Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girl) yang merupakan agenda tetap PBB. Agenda tersebut menjadi momentum berharga, guna menunjukkan komitmen semua pihak dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan,” Kata Muhammad Thamrin, Field Sponsorship Manager Plan International Indonesia saat pelaksanaan even ‘Sehari Menjadi Bupati TTS’, Rabu (11/10/2017)

Thamrin menjelaskan, sebagai organisasi hak anak & kemanusiaan Plan International Indonesia mengimplementasikan sejumlah program yang relevan, yang mencakup perluasan akses anak perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta pencegahan pernikahan usia anak.

Event ini menunjukkan komitmen pemerintah, khususnya Pemda TTS, dalam mendukung anak perempuan untuk MAJU (Mau belajar, Jadi pemimpin, Ambil keputusan, Untuk berhasil),” jelas Isni.

Anak perempuan yang mengisi jabatan Bupati TTS Sehari, Hany Petronela Adriana La’azar merupakan anak yang terseleksi berdasarkan kecakapan serta kriteria yang dibuat Plan International bersama sejumlah organisasi kaum muda mitra kerja, seperti Youth Coalition for Girls (YCG) dan Youth Advisory Panel (YAP), yang merupakan Dewan Penasihat Muda Plan International Indonesia dan Dewan Anak TTS.

Selanjutnya dipilih langsung oleh Bupati TTS, Paulus V. R. Mella dengan cara meberikan pertanyaan seputar persoalan pernikahan usia anak.

Thema pelaksanaan Sehari Jadi Bupati kali ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan ‘Sehari Menjadi Menteri’ tahun lalu, di mana Menteri Sehari di KPPPA merekomendasikan beberapa hal, salah satunya pencegahan perkawinan usia anak melalui mekanisme perlindungan anak berbasis masyarakat. Plan International Indonesia sendiri sejak tahun 2009 sudah menginisiasi pembentukan Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) di semua wilayah kerja atau wilayah dampingannya di Indonesia.

“Kita berharap keberhasilan pencegahan perkawinan usia anak yang dilakukan warga melalui KPAD, bisa dicontoh dan diperluas di seluruh Indonesia,” jelas Thamrin.

Bupati TTS, Paulus V. R. Mella menyampaikan terima kasih kepada Plan International Indonesia Program Area Timor, Dewan Anak TTS dan juga instansi terkait yang telah mendukung pelaksanaan even ‘Sehari Jadi Bupati TTS’ kita bersepakat untuk terus mendukung upaya pencegahan pernikahan usia anak yang sangat merugikan generasi muda yang ada di TTS.

Sementara ditempat yang sama, ‘Bupati TTS Sehari’, Hany Petronela Adriana La’azar mengatakan “Saya sangat bangga, senang diusia yang sangat muda boleh mendapat kesempatan untuk duduk di kursi Bupati TTS dan juga memimpin rapat dan membahas persoalan pernikahan usia anak.

Siswi SMA Neheri 1 Amanuban Tengah ini juga berharap pemerintah memperhatikan seluruh kelompok anak di TTS untuk mendapat ruang partisipasi, sehingga diharapkan bisa terhindar dari perilaku-perilaku negative yg akan menjurus ke pernikahan usia anak. (siaran pers)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.