Kupang–Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus menyebutkan Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, masih berstatus waspada.
“Saat ini Gunung Lewotolok waspada,” kata Tini Thadeus di Kupang, Minggu (30/12).
Tini mengatakan pada 29 Desember tengah malam seismograf di Gunung Lewotolok merekam empat kali gempa hembusan, satu kali gempa dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Aktivitas kegempaan gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut itu diperoleh BPBD Nusa Tenggara Timur dari pos pengamatan. Terkait peningkatan aktivitas gunung Lewotolok, Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengeluarkan peringatan kepada warga agar tidak beraktivitas di seluruh area dalam radius dua kilometer dari puncak gunung.
Status Gunung Lewotolok naik jadi waspada sejak 7 Oktober 2017. Pada Sabtu (9/12), kawah gunung tersebut terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati antara 5-10 meter di puncak gunung.
Selain itu, Gunung Batutara yang terletak di perairan daerah itu, dilaporkan normal. Tinggi Gunung Batutara
748 meter di atas permukaan laut, terakhir meletus pada 2008. “Tidak perlu khawatir karena status Gunung Batutara masih normal, namun terus diamati karena gunung ini terletak di laut,” ujarnya. (mi)
