Kupang–Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar diskusi keberagaman dan buka puasa bersama pemuda lintas agama di Kupang, Jumat (9/6/2017).
Buka puasa ini diikuti puluhan pemuda dari umat Kristen Protestan, Katolik, dan sejumlah organisasi kepemudaan yang selama ini menyuarakan keberagaman toleransi antarumat beragama. “Ramadan ini momentum kebersamaan, bersama merakit kemajemukan,” kata Ketua GP Ansor NTT Abdul Muis kepada wartawan.
Muis mengatakan pemuda mesti menjadi pioner kebersamaan di daerah tersebut. Caranya antara lain tidak memberikan ruang kepada kelompok intoleran untuk berkembang. Jika kelompok intoleran dimunculkan setiap saat seperti di media sosial akan menciptakan permusuhan di masyarakat.
Dalam diskusi tersebut para pemuda sepakat menolak radikalisme dan bersama-sama mengawal keberagaman.
“Jangan anggap enteng radikalisme. Kalau kita membiarkan radikalisme, akan menjadi zona nyaman bagi mereka, dan mengancam negara ini,” ujarnya. (gma/mi)