GMNI NTT Menolak Kongres Luar Biasa Medan

  • Whatsapp
Ketua Presidium GMNI Kristian Damanik (kiri) bersama Sekjen Pius Agustinus Bria (kanan). Dok. GMNI

Kupang–Koordinator Daerah (Korda) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Nusa Tenggara Timur (NTT) Bernard Salvator Brewon menolak Kongres Luar Biasa (KLB) Medan bersama produknya.

Dia berpendapat, KLB digerakkan oleh segelintir kelompok tersebut telah menyalahi Ketentuan-ketentuan organisasi dan tidak mencerminkan semangat persatuan nasional.

Read More

“Korda GMNI NTT berkeyakinan bahwa wacana KLB tidak berdiri atas dasar nilai gotong royong dan semangat persatuan nasional. Wacana KLB juga kami yakini sebagai hal yang kontraproduktif dan tidak mempunyai nilai keterdesakan tertentu sebagaimana digariskan dalam konstitusi organisasi,” ujarnya di Kupang, Senin (19/9).

Dia mengatakan ketentuan yang membolehkan terlaksananya KLB telah diatur secara spesifik pada Pasal 15 ayat (1) Anggaran Dasar (AD) dan Pasal 21 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga (ART) GMNI

KLB dapat terlaksana jika memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam dua ayat tersebut. Dalam keadaan darurat yang dinilai dapat mengancam eksistensi dan keutuhan organisasi, mendapat persetujuan minimal 2/3 (dua per tiga) DPC definitif.

“Karena tidak sesuai dengan aturan organisasi, Korda GMNI NTT tidak melibatkan diri dalam upaya segelintir pihak yang ingin melaksanakan KLB GMNI,” tandasnya.

Untuk itu, Korda GMNI NTT menghimbau segenap kepada pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI se-NTT dan seluruh jenjang kepengurusan serta semua anggota GMNI se-NTT untuk tetap melaksanakan aktivitas organisasi sesuai kesanggupan individu dan tanggungjawab ideologis serta organisatoris dengan tetap menjunjung tinggi nama baik serta keutuhan organisasi.

Menurutnya, Korda GMNI mengecam seluruh oknum-oknum yang telah melahirkan KLB karena tidak mewakili DPC dan Korda GMNI yang sah sesuai ketentuan-ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam AD/ART GMNI.

“Kami hanya mengakui Presidium GMNI hasil konggres Maumere dimana telah memilih Saudara Cristian Damanik sebagai ketua Presidium dan Pius Agustinus Bria sebagai Sekjen. Kalau Kongres GMNI di medan dan produk-produknya adalah oknum-Oknum GMNI yang telah salah jalan, mereka adalah pecundang-pecundang dari marhaenisme ajaran Bung Karno,” paparnya.

Situasi kekinian di GMNI sedang dalam proses konsolidasi internal, di mana sedang berlangsung pembenahan lintas sektor, seperti urusan tertib administrasi, penyempurnaan format kaderisasi dan peningkatan kualitas kader hingga penyelesaian konflik-konflikterkait dualisme kepengurusan.

Semangat konsolidasi itu yang perlu dirawat agar benar-benar dapat terwujud.Dengan demikian, yang diperlukan saat ini adalah terus bersinambungnya proses konsolidasi internal, agar bermuara pada tercapainya konsolidasi deologis dan organisatoris. Dengan kata lain dalam pandangan Korda GMNI, KLB tidak diperlukan.

Untuk diketahui KLB GMNI Medan sukses digelar. Kongres tersebut telah terpilih Pengurus Presidium periode 2016–2018, Ketua Presidium GMNI Wonder Nainggolan dari DPC GMNI Jakarta dan Sekretaris Jenderal GMNI Turedo Sitindaon dari DPC GMNI Medan. Pemilihan dilakukan di Hotel Candi Medan, Sumatera Utara. (siaran pers)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.