Makassar—Cuaca buruk menghentikan pencarian korban kapal kayu Cahaya Putri Abadi pengangkut ternak yang mengalami kecelakaan di perairan Selatan Kembang Miati, Desa Komba-komba, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kepala Kepolisian Resort Kepulauan Selayar, Ajin Komisaris Besar Edhy Suryantha Tarigan, Senin (21/11) mengakui, pencarian korban kapal kayu yang tenggelam dihentikan sementara karena cuaca buruk.
“Ombaknya sangat tinggi, bisa mencapai lima meter, dan ini bisa terjadi hingga sore nanti. Tapi kalau cuaca bersahabat, pasti pencarian dilanjutkan,” serunya.
Sebelumnya, Sabtu (19/11) malam, diketahui, jika Kapal Kayu Cahaya Putri Abadi tenggelam di tengah laut saat berlayar dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, NTT, menuju Bungeng, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Kapal yang tenggelam tersebut mengangkut ternak, seperti kerbau, sapi, kuda dan kambing, berjumlah 100 ekor. Selain itu juga mengangkut sebanyak 10 orang, termasuk anak buah kapal (ABK). Kapal tersebut tenggelam, diduga lantaran terjadi kebocoran di haluan sebelah kanan kapal.
“Dari hasil pencarian sementara, enam orang sudah ditemukan selamat, yang dua diantaranya mengalami luka-luka, dan sementara sedang menjalani perawatan di Puskesmas Bonerate, Kepulauan Selayar,” jelas Edhy Tarigan.
Adapun empat korban yang belum ketemu itu, dua orang ABK dan dua orang penumpang. Dua ABK tersebut adalah Hamsah, 28, warga Pao, Jeneponto dan Nasir, 54, warga Bungeng, Jeneponto. Sementara dua penumpang lainnya, yaitu Andi Patiroi, 34, warga Bone, dan satu lainnya belum diketahui identitasnya. (sumber: media indonesia/lina)