Kupang–Ketua DPD Partai Hanura NTT Jimi Sianto menyebutkan mantan Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) biang dibalik kekisruhan yang melanda Hanura.
OSO juga tidak menyetujui pasangan bakal calon bupati yang diajukan tiga DPC Hanuta di NTT yakni Sikka, Kupang, dan Ende
Dampaknya tiga daerah tersebut tidak mengusung calon bupati pada pilkada serentak tahun ini.
Padahal Hanura memiliki 4 kursi masing-masing di Sikka dan Kupang, serta tiga kursi di Kabupaten Ende. Bahkan bakal calon bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan nyaris gagal sebelum akhinya koalisi bersama partai Golkar.
“Orang harus punya komitmen, apa yang sudah diputuskan itu yang terbaik,” ujarnya saat jumpa pers di Sekretariat Hanura di Kupang, Senin (15/1) malam.
Menurut Jimmi, OSO sering merubah Surat Keputusan (SK) Penetapan Pasangan calon bupati yang sudah disetujui untuk diusung Hanura. Bahkan perubahan itu bisa berlangsung sampai dua kali.
Padahal menurut Dia, untuk mengusung satu pasangan calon, sudah melewati proses panjang dan sudah sesuai peraturan organisasi (PO).
Proses menghasilkan seorang pemimpin di Hanura melalui seleksi ketat. Diawali dari pendafaran, penyampaian visi dan misi yang dihadiri akademisi. Namun nama calon yang diajukan ke DPP, tidak disetujui. “Sampai di sana (DPP Hanura), barkas usulan itu disimpan di laci meja,” kata Ketua Komisi V DPRD NTT tersebut. (gma)
