Frisian Flag Perluas Jangkauan ‘Gerakan Nusantara’ di NTT

  • Whatsapp
Foto: Lintasntt.com/Gama

Kupang–PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mulai memperluas memperluas jangkauan program Gerakan Nusantara ke daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdalam) Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/12/2016).

Program ini digelar di SD Negeri Bertingkat Kelapa Lima, Kota Kupang dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, James Modouw, dan Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro.

Gerakan Nusantara (Minum Susu Tiap Hari Untuk Ana Cerdas Aktif Indonesia) ialah program keberlanjutan dari FFI yang telah berlangsung sejak 2013 bertujuan untuk mensosialisasikan gaya hidup sehat, terutama terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui program gizi seimbang dan aktivitas fisik luar ruangan.

Pada saat yang sama, program ini juga digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Lebih dari 15.000 siswa dari 30 SD
dua daerah ini menjadi sasaran program gerakan nusantara yang mencakup di antaranya edukasi dan pemberian materi gizi, pembagian asupan gizi tambahan, senam luar ruang, serta sosialisasi kantin dan jajanan sehat.

“Kami juga melaksanakan pelatihan guru dan seminar orang tua sebagai bagian dari gerakan nusantara di NTT mengingat guru dan orang tua memegang peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai gizi terhadap anak,” kata Andrew Saputro.

Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya dalam gerakan nusantara digelar pelatihan guru intensif (training of trainers (ToT). “Melalui kegiatan ini kami berharap para guru dapat menjadi duta gizi yang secara aktif menyebarkan ilmu dan pengetahuannya mengenai gizi seimbang untuk mengedukasi siswa dan guru di lingkunga sekolahnya maupun di sekolah lain,” ujarnya.

Studi KAP

Selain itu, FFI juga aktif mengukur dampak dari intervensi program Gerakan Nusantara dengan melakukan studi KAP (knowledge, attitude, practice) yang mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa Sekolah Dasar (SD) sebagai tolok ukur keberhasilan program dan menjadi masukan bagi pengembangan progam ini.

Di NTT, studi KAP dilakukan terhadap 645 responden di 10 SD di Kota Kupang dan Manggarai Barat. Secara umum pengetahuan gizi responden di dua daerah itu terlihat belum memadai, khususnya pengetahuan mengenai gizi seimbang.

Namun para siswa memahami kebutuhan untuk sarapan dan minum susu secara teratur. Hasil studi pada KAP siswa di NTT menunjukkan adanya peluang untuk peningkatan. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.