Rote–Pembangunan Dermaga Plengsengan Pelabuhan fery Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai Januari 2016 telah mencapai 60%.
Padahal sesuai kontrak, pembangunan dermaga plengsengan tersebut berakhir 31 Desember 2015. Selain itu, sesuai pantauan wartawan, sisi kiri dan kanan tembok mulai retak dan terlihat lubang menganga.
Dana pembangunan dermaga plengsengan sebesar Rp500 juta bersumber dari PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), juga terlihat menggunakan batu yang mutunya diragukan. Material batu yang digunakan adalah batu karang, bukan batu dari kali yang biasa digunakan dalam pembangunan dermaga.
Sejumlah kejanggalan yang ditemukan di lapangan seperti papan informasi pembangunan dermaga plengsengan tidak terlihat.
Nanang, Pengawas Lapangan Pekerjaan Dermaga Plensenggan Pantai Baru mengatakan masih ada item pekerjaan yang perlu dibenahi untuk mencapai fisik 100%.
Menurut Nanang, pihaknya sangat kesulitan memperoleh material batu kali karena penyedia material ini sangat sedikit. Padahal untuk pekerjaan bronjong membutukan material batu kali yang sangat banyak.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan material batu, Nanang mengaku membeli langsung ke lokasi pengumpulan. “Kita masih menunggu, setelah terkumpul baru didropping ke lokasi kerja. Ini salah satu kendala,” jelasnya.
Kepala Supervisior Pelabuhan Fery Pantai Baru, Abang Mustafa menjelaskan pekerjaan fisik dermaga plengsengan diperkirakan telah mencapai 70 persen. Sehingga dengan kondisi cuaca yang sangat mendukung ini diharapkan pelaksanaan pekerjaan lebih dipercepat, terangnya. (hk)