Efisiensi Anggaran Capai Rp700 Triliun, Ini yang Akan Dilakukan Melki-Johni

  • Whatsapp
Melkiades Laka Lena/Foto: lintasntt.com

Kupang – Efisiensi anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran sampai saat ini telah mencapai Rp700 triliun. Efisiensi gambaran tersebut bagian dari kebijakan politik presiden yang berdampak pada kementerian, lembaga di pusat, serta seluruh daerah.

Gubernur NTT Emanual Melkiades Laka Lena mengatakan efisiensi anggaran yang dilakukan tersebut sudah disampaikan berkali-kali oleh Prabowo saat kampanye pemilihan presiden.

Saat kampanye, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memastikan agar anggaran yang ada ini juga sampai kepada yang berhak, serta banyak lembaga ekonomi yang tidak terpantau dengan baik

“Saya pikir yang pak Prabowo lakukan hari ini, itu bukan hal baru karena sudah jadi janji kampanye. Beliau di berbagai kesempatan sampaikan bahwa akan memangkas, akan mengefisienkan semua anggaran yang itu tidak berimplikasi langsung kepada masyarakat,” kata Melki Laka Lena saat menjadi pembicara pada kegiatan ‘Duduk Ba Omong: Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju dan Berkelanjutan’ di Aula El Tari Kupang, Selasa (11/2/2025).

Karena itu, Melki minta masyarakat NTT tidak perlu kaget, karena hari ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa-masa yang menurut Bung Karno adalah “Vivere Pericoloso” atau suatu situasi yang tidak mudah. “Mudah-mudahan dalam hitungan beberapa bulan ke depan sudah stabil,” ujarnya.

Menurutnya, semua kepala daerah termasuk Melki-Johni yang akan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur pada 20 Februari 2025, sama-sama mempersiapkan diri untuk sampai pada era tersebut.

Sebab, penggunaan anggaran ke depan pasti akan betul-betul didorong untuk menyentuh kepentingan dan belanja publik jauh lebih kuat.

Sedangkan, dari Rp700 triliun uang terkumpul itu terdiri dari Rp306 triliun yang berasal dari Kemententerian/Lembaga sebesar Rp256 triliun, dan Rp50 triliun yang merupakan hasil penghematan seluruh daerah termasuk dana transfer daerah, serta dari BUMN sebesar Rp400 triliun. “Jadi kita sedih-sedih di awal untuk lebih bersiap diri dan perencanaan yang lebih kuat, lompatan ke depan saya pikir akan jauh lebih kuat,” tandasnya. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *