Kupang–PT Pelindo III Pelabuhan Tenau Kupang mulai menerapkan transaksi dengan uang elektronik di kawasan pelabuhan tersebut dengan nama e-Port.
Peresmian mulai berlakunya e-Port di Tenau, dilakukan oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga, dan General Manager PT Pelindo III Pelabuhan Tenau I Putu Sukadana, berlangsung di halaman Pelindo III Tenau, Selasa (19/12/2017).
Pelabuhan Tenau menjadi pelabuhan ke-5 di Indonesia yang menerapkan e-Port, sedangkan e-Port Card diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero).
“Kita berharap dari waktu ke waktu masyarakat sadar dan mau mengunakan sistem ini karena terjamin dari sisi keamanan uangnya,” kata Frans Lebu Raya
Dia mengajak warga yang sebelumnya melakukan transaksi seperti membayar karcis masuk pelabuhan dengan uang tunai, segera beralih ke non tunai.
“Warga sering tidak mengambil kembalian pecahan uang kecil atau logam saat bertransaksi, tetapi jika transaksi dengan non tunai, kita membayar sesuai dengan harga barang sehingga hemat,” ujarnya.
Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga pencanangan masyarakat yang bertransaksi tanpa uang tunai (less cash society) Tenau merupakan kedua kalinya selama 2017. Pada April lalu, BI dan Pemprov NTT juga mencanangkan kawasan non tunai di Bandara El Tari.
Sinaga berharap nantinya seluruh transaksi pemerintah dengan dana APBN maupun APBD dilakukan secara non tunai seperti transaksi yang berhubungan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Langkah ini tentunya juga bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat terhadap perbankan,” kata Sinaga.
Sesuai data Global Financial Inclusionn Index pada 2014, penduduk dewasa Indonesia yang mengenal perbankan baru mencapai 36%. Presiden Jokowi sudah bertekad meningkatkan target keuangan inklusi sampai 75% penduduk dewasa pada 2019.
“Salah satu upaya kami memperkenalkan transaksi non tunai ialah pembentukan kawasan-kawasan non tunai. Kawasan non tunai juga sudah dilakukan di berbagai tempat seperti di SPBU,” ujarnya.
Dia berharap penggunaan tempat transaksi non tunai diperbanyak seperti ke kawasan kuliner. Di Jakarta, sejak 31 Oktober 2017 kendaraan yang melewati jalan tol diwajibkan menggunakan non tunai.
Sesuai data yang di BI, selama Januari-September 2017 tercatat 67 juta kali transaksi non tunai dengan nilai Rp817 miliar. “Kami harap dukungan dari berbagai pihak sehingga lebih mendorong non tunai di kawasan NTT,” ujarnya.
General Manager PT Pelindo III Pelabuhan Tenau I Putu Sukadana mengatakan e-port card dapat digunakan untuk berbagai pembayaran mulai dari gerbang utama menuju pelabuhan, terminal penumpang dan terminal peti kemas.
“Gerakan ini semata-mata agar masyarakat tidak perlu lagi mengantre di pintu masuk pelabuhan, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata I Putu Sukadana.
Menurutnya tantangan yang dihadapi Pelindo III ialah mengubah minset masyarakat. “Tidak mudah di awal mengubah dari menggunakan transaksi tunai menjadi non tunai,” kata Putu. (gma/mi)