Duta Petani Indonesia Asal Kupang Tingkatkan Hasil Pertanian dengan Penggunaan Listrik

  • Whatsapp
Foto: PLN NTT

Kupang–Gestianus Sino (Gesti), Duta Petani 2018 asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkatkan hasil pertanian dengan penggunaan listrik.

Gesti adalah petani organik NTT yang terintegrasi terdiri dari Pertanian Perternakan dan perikanan, mengembangkan konsep pertanian terpadu di atas lahan seluas sekitar 1 000 meter persegi di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang sejak 2013.

“Kalau dulu orang sering mengatakan bertani itu jorok dan kotor, tapi sekarang bertani itu sexy , sexy dalam arti dapat uang dan banyak bergerak dalam bekerja,” ucapnya dalam ajang Jaringan AgriProFocus Indonesia, yaitu Oxfam di Indonesia.

Tamatan Fakultas Pertanian Undana ini memulai usahanya dengan membongkar lahan yang 90%nya terdiri dari batu karang. di lahan tersebut ia menanam pepaya, brokoli, kailan, ikan, serta beternak ayam, kambing yang dipasarkan ke hotel, hypermart, dan kantor-kantor lainnya di Kupang.

“Dulu selama 2 tahun diawal belum ada listrik dan air , akhirnya kita identifikasi pengeluaran air, listrik, dan tenaga kerja, dan memutuskan untuk pasang listrik. Di tahun ketiga juga saya belajar bagaimanamenggunakan teknologi pertanian agar hemat waktu, tenaga, dan biaya.

Pada tahun 2016 saya mulai memakai sprinkle (alat siram untuk putar otomatis untuk taman) , alat kemas untuk packing sayur semua pakai listrik. Imbuhnya.

Perbandingan dengan penggunaan listrik menurut Gesti yang pernah belajar pertanian di Australia, jauh lebih hemat.

“Waktu kita masih angkat siram manual membutuhkan 9-10 tenaga kerja, lalu kita melihat standard UMR di Provinsi NTT dulu Rp1,6 juta kalau dikalikan dengan 10 orang sudah Rp16 juta, tapi masih pusing dengan mengatur orangnya, dan dengan ada listrik , pengeluaran kita sangat irit, hanya Rp1,2-1,8 juta per bulan,” tambah Gesti

Pertanian Gesti yang memulai usaha sendiri ini sangat tergantung dengan listrik. “Usaha saya ini sangat bergantung dengan listrik dan apabila tidak ada listrik pasti macet, harapan saya kedepan, apabila kita ingin bertani, ayo  bertani yang total dan menurutnya uang itu ada disekitar kita, pasti ada jalan untuk mengembangkan usaha apapun,” tutupnya. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.