Dokter Puskesmas Boawae Dipukul Hingga Alami Pendarahan di Hidung

  • Whatsapp
Korban Pemukulan/dok

Nagekeo – Ardi Ceme, 30, dokter di Puskesmas Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mengalami pendarahan dihidung akibat dipukul seseorang yang diduga anggota TNI.

Pemukulan terjadi setelah keduanya terlibat tabrakan sepeda motor di jalan menuju Pasar Boawae, Rabu (24/2/2021) sekitar pukul 13.00 Wita. Ardi Ceme mengatakan sebelum tabrakan, ia mengendarai sepeda motor ke arah Pasar Boawae untuk membeli air minum.

Ia lalu berbelok ke arah kanan hendak menuju salah sebuah tempat jualan tanpa menyalakan lampu sein. Saat yang sama, seorang pengendara sepeda motgor mengenakan seragam TNI datang dari arah yang sama, langsung menabraknya.

Beruntung keduanya tidak terjatuh atau terluka dalam tabrakan tersebut. Dokter Ardi sempat minta maaf karena menyadari tabrakan terjadi akibat kesalahannya tidak menyalakan lampu sein saat berbelok. Namun, ia dipukul di bagian hidung hingga mengeluarkan darah dan bibir.

“Setelah motor bertabrakan, saya sempat minta maaf omong damai karena kami dua tidak jatuh. Anggota TNI ini tanya saya anak mana? Dan setelah saya bilang dari Ende, tiba-tiba dia langsung pukul di hidung, dan langsung berdarah sehingga darah tertampung di masker. Setelah saya buka masker dia lalu pukul lagi di bibir dan mau ketiga kalinya dia pukul tapi saya tangkis. Dia pakai seragam lengkap pakai motor vixion hitam. Di bajunya tertulis nama Rinto ” kata Ardi Ceme.

Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban yang dalam keadaan berdarah sehingga korban harus ditolong oleh sejumlah warga yang datang dari arah pasar dan membawanya kembali ke puskesmas.

Korban juga mengaku ia sekarang berada di rumahnya di Ende dalam keadaan luka lebam pada sekitar mata dan bibir. Ia bersama keluarga rencananya melaporkan kejadian tersebut ke Denpom Ende. “Pagi ini masih lebam di sekitar mata dan bibir. Kami bersama keluarga sedang buat kronologi untuk lapor di Denpom Ende,” katanya.

Kepala puskemas Boawae, Wilfrida mengatakan pemukulan itu mengakibatkan dokter Ardi mengalami luka robek di hidung dan pembekakan di bibir. Pihaknya akhirnya merujuk korban ke Rumah Sakit Ende akibat pendarahan yang terus menerus agar bisa melakukan foto rontgen. “Hasil foto rontegen yang kami dapat tidak ada keretakan di tulang hidung,” katanya.

Sedangkan Danramil Boawae, Kapten Infanteri, Komang Sudana yang dihubungi mengatakan ia belum bisa memberikan banyak komentar karena masih berusaha menyelesaikan perosoalan ini bersama pihak keluarga.

” Saya lagi fokus penyelesaian masalah ini, saya tidak bisa bilang apa-apa, saya tidak tahu mana yang benar mana yang salah. Saya harus menyelesaikan masalah ini, saya tidak berani bilang begini atau begitu,” katanya. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *