So’e – Banjir nyaris memutuskan ruas jalan nasional yang yang menghubungkan Desa Boking dan Desa Meusin, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Lebar jalan nasional itu delapan meter, yang putus 1,5 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Jalan itu tidak bisa dilewati karena bagian bawahnya juga tergerus air,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTS, Adi Tallo saat dihubungi lewat telepon, Senin (25/5).
Ruas jalan itu dikhawatirkan putus total jika turun lagi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, banjir terjadi akibat hujan lebat yang turun sejak 22 dan 24 Mei 2020 yang mengakibatkan sub daerah aliran sungai (DAS) di empat desa meluap, yakni Skinu di Kecamatan Toianas, serta Desa Boking, Meusin, dan Manufui di Kecamatan Boking.
Banjir mengakibatkan ratusan rumah terendam dengn ketinggian sekitar 20 sentimeter (cm), merusak tanaman tanaman pertanian seperti padi dan cabai. “Sekitar 2-3 hektare cabai terendam air,” katanya.
Selain itu, peralatan rumah warga juga tersapu banjir, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Menurut Adi Tallo, BPBD telah menyalurkan bantuan darurat untuk warga, yang akan diikuti penanganan lanjutan dari pemerintah kabupaten.
Karena genangan air di permukiman tidak terlalu tinggi, warga tidak mengungsi, namun mereka diimbau tetap waspada mengantisipasi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah itu masih tinggi. (mi)