Kupang – Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) 2023 kepada kantor perwakilan kementerian dan lembaga serta kabupaten dan kota se-NTT senilai Rp34,65 triliun, Jumat (9/12/2022).
DIPA NTT tahun 2023 tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,6% dibandingkan DIPA 2022 sebesar Rp33,237 triliun.
Dana NTT 2023 terdiri dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp10,62 triliun turun 5,80% dibandingkan 2022, dan dana transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp23,83 triliun.
Selanjutnya, belanja barang sebesar Rp4,53 triliun, belanja modal sebesar Rp2,88 triliun, dan belanja bantuan sosial sebesar Rp23,54 miliar.
Kemudian alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa (TKD) terdiri dari dana bagi hasil sebesar Rp194,36 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp13,59 triliun, dana alokasi khusus fisik Rp3,51 triliun, Dana Alokasi khusus non fisik Rp3,83 triliun, hibah ke daerah Rp13,37 miliar dan dana desa sebesar Rp2,68 triliun.
Gubernur Viktor Laiskodat minta semua unsur pemerintah, dari tingkat provinsi hingga desa bekerja serius untuk menekan angka kemiskinan di NTT.
Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi harus dimulai dari sektor-sektor seperti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.
Karena itu, APBN, APBD dan APBDes harus menjadi instrumen, bukan untuk mendapat laporan administrasi, melainkan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat NTT.
“Tujuaannya adalah mensejahterakan masyarakat Indonesia dan masyarakat NTT di kabupaten, kota maupun desa,” ujarnya. (gma)
