Kupang – Warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu mengecek kembali beras premium yang dibeli di pasar.
Alasannya, Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda NTT dan instansi terkait menemukan kemasan beras bulog yang dijual di pasar Naikoten 1, diganti dengan kemasan beras premium. Akibatnya, jarga beras bulog yang rendah, dibeli masyarakat dengan jarga yang jauh lebih mahal. Modus ini ditemukan saat inspeksi di Pasar Naikoten 1.
“Dalam inspeksi yang dipimpin oleh Kanit Subdit 1 Ditreskrimsus Polda NTT, AKP Rendy Widyadharma, ditemukan beberapa pelanggaran, seperti penggantian kemasan beras Bulog menjadi beras premium oleh beberapa pedagang di Pasar Kasih Naikoten,” seperti dikutip dari siaran pers Humas Polda NTT, Sabtu (1/3/2025).
Sedangkan identitas pedagang dan kios yang mengganti kemasan beras bulog tersebut tidak disebutkan.
Inspeksi yang dilakukan Polda NTT tersebut dalam rangka memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.
Selain itu, Satgas Pangan juga menemukan minyak goreng subsidi merek MinyaKita dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga MinyaKita yang seharusnya Rp15.700 per liter, ditemukan dijual dengan Harga Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter.
“Kenaikan ini terjadi karena harga dari produsen sendiri sudah tinggi, sehingga berpengaruh pada harga jual di tingkat pengecer. Kami bersama Disperindag telah memberikan teguran dan akan menindak sesuai regulasi jika hal ini terus berlangsung,” lanjut AKP Rendy.
Meski ada beberapa temuan, hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga pangan di pasar masih stabil. Stok bahan pokok seperti daging, ayam, dan cabai juga dipastikan cukup hingga Idul Fitri nanti.
Operasi ini dilakukan di beberapa lokasi strategis, termasuk Gudang Bulog, dan Gudang Distributor Sembako di Kelurahan Alak. (*/gma)
