Categories: Lingkungan

Cara Pendekatan Baru Cegah Kebakaran Gambut

Jakarta–Australia akan berkerja sama dengan industri kehutanan dan pertanian Indonesia untuk mencegah kebakaran hutan dan gambut sebagai bagian usaha lebih luas mengurangi dan beradaptasi dengan dampak perubahan cuaca.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah mengumumkan Paket Perawatan Lahan Australia untuk memberikan dukungan lebih baik kepada negara-negara di kawasan Indo-Pasifik dalam memenuhi target-target pengurangan emisi mereka, dengan Indonesia fokus utama.

“Australia akan menyediakan A$10 juta guna membantu Indonesia mencapai tujuannya untuk karbon rendah serta sektor pertanian dan kehutanan yang lebih efisien, yang merupakan sumber terbesar dari emisi dan juga kegiatan ekonomi,” kata Menteri Bishop dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jumat (18/11/2016).

“Paket ini akan memanfaatkan keahlian Australia yang terkemuka di dunia dalam bidang lahan. Petani Australia merupakan pecinta lingkungan teladan dan telah menerapkan praktek pertanian dan teknologi terbaru untuk menghadapi perubahan iklim,” katanya.

Australia berkerja sama dengan Indonesia untuk melawan kebakaran hutan dan gambut pada 2015, dengan mengirim pesawat pengebom air ke Sumatra dan menyediakan peralatan penting di Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang menderita gangguan pernapasan dan penyakit lainnya sebagai akibat langsung dari kabut asap.

Ke depannya, Australia akan bermitra dengan Pemerintah Indonesia, Badan Restorasi Gambut dan mitra lainnya untuk mengembangkan empat program baru untuk mendukung pengurangan emisi dan praktek pengelolaan lahan yang lebih baik, termasuk memperkuat penyidikan dan sistem penuntutan kejahatan lingkungan yang menyebabkan kebakaran ilegal.

Selanjutnya mempromosikan penggunaan lahan berkelanjutan dan penciptaan ‘satu peta’ untuk membantu sistem pengelolaan kebakaran nasional Indonesia, mendorong desa bebas kebakaran dan pembasahan kembali lahan gambut, dan Membantu menerapkan sistem Verifikasi dan Pelaporan Pengukuran (MRV) nasional REDD+ Indonesia untuk mengukur emisi karbon dari seluruh sektor lahan. (Siaran Pers Kedubes Australia)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

PLN Women Summit 2024, Perkuat Eksistensi Perempuan Untuk Kemajuan Perseroan

Jakarta - PT PLN (Persero) menggelar PLN Women Summit 2024 sebagai bentuk perwujudan women empowerment…

4 hours ago

Violet Sun Agro+ : Solusi Pertanian Lahan Kering dengan Tenaga Surya

Kupang - Violet Sun System, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, saat ini…

5 hours ago

UNESCO Melaporkan 70% Jurnalis Lingkungan Mendapat Serangan

Jakarta - Laporan baru yang diterbitkan oleh UNESCO pada Hari Kebebasan Pers Sedunia, 3 Mei,…

6 hours ago

Listrik Desa PLN, Membawa Terang Kehidupan di Pulau Flores

Kupang - Sepanjang bulan April 2024, langit di ujung Pulau Flores sedikit demi sedikit mulai…

13 hours ago

Truk Bermuatan Batu Dari Pariti Ditahan Polisi, Ambil Batu di lahan HMN

Kupang - Tiga truk bermuatan batu kali di tahan aparat polisi di Pos Polisi Oeteta,…

14 hours ago

Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Terjalnya Transformasi Pendidikan di Indonesia

Kupang - Tahun ini Indonesia memasuki usia ke-79. Namun, pendidikan di negeri ini masih saja…

16 hours ago