Cahaya PLN yang Mengubah Hidup Sarlota Nobel, dari Lampu Pelita ke Usaha Rumput Laut

  • Whatsapp

Sabu Raijua – Sebanyak 100 kepala keluarga di Desa Lederaga, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, kini menikmati sambungan listrik gratis dari PLN melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Tirai Kasi.”

Salah satu penerimanya adalah Ibu Sarlota Nobel (36), ibu empat anak yang juga mengelola usaha rumput laut.

Wajah Ibu Sarlota tampak berseri ketika listrik di rumahnya menyala untuk pertama kali pada 17 Oktober lalu.

Bagi dia, cahaya sederhana itu bukan sekadar penerangan, melainkan simbol perubahan besar yang meringankan beban hidup keluarga.

Selama ini, Sarlota mengandalkan lampu pelita untuk menerangi malam. Kini, berkat sambungan listrik dari PLN, hidupnya menjadi jauh lebih efisien dan penuh optimisme.

“Dulu kami pakai lampu pelita. Kalau dihitung-hitung, biayanya malah lebih besar. Satu jerigen minyak tanah harganya sekitar delapan puluh ribu rupiah dan itu pun kadang habis dalam dua minggu. Sekarang dengan listrik dari meteran sendiri, saya hanya isi sekitar dua puluh ribu dan sampai sekarang belum perlu isi lagi karena sangat hemat,” tutur Sarlota dengan nada syukur.

Ia menambahkan, kehadiran listrik telah membuat aktivitas keluarga jauh lebih mudah dan produktif. Anak-anaknya kini bisa belajar dengan terang, pekerjaan rumah lebih cepat selesai, dan usaha rumput laut yang dikelolanya semakin lancar.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PLN serta semua petugas yang sudah membantu sampai penyalaan simbolis,” ucapnya.

Bantuan listrik gratis ini juga disambut antusias oleh pemerintah desa setempat. Kepala Desa Lederaga, Karel Keraba, menyampaikan apresiasi atas perhatian PLN terhadap warganya.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan pemasangan listrik gratis. Kiranya bantuan ini dapat bermanfaat dalam menunjang kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Karel menambahkan, seluruh proses pemasangan listrik bagi 100 kepala keluarga di Desa Lederaga dapat diselesaikan dalam waktu sekitar dua minggu berkat kerja cepat petugas PLN di lapangan.

“Program TJSL Tirai Kasi bukan sekadar bantuan listrik gratis, tetapi langkah nyata PLN untuk menciptakan pemerataan energi. Kami ingin memastikan tidak ada keluarga yang tertinggal dari akses listrik. Kehadiran listrik juga kami harapkan dapat mendorong digitalisasi pendidikan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Kini, rumah Ibu Sarlota dan 99 keluarga lainnya di Desa Lederaga tidak lagi gelap dan tidak lagi bergantung pada lampu pelita yang mahal. Cahaya listrik dari PLN tidak hanya menerangi malam mereka, tetapi juga membuka jalan menuju kehidupan yang lebih hemat, produktif, dan penuh harapan di ujung timur Indonesia. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *