Bupati TTU-Plan Indonesia Panen Raya Tanaman Hortikultura

  • Whatsapp
Foto: Plan Indonesia

Kefamenanu – Bupati TTU Juandi David bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) panen raya tanaman hortikultura di Desa Unini, Kecamatan Insana Barat, Selasa (24/8/2021).

Panen raya ini merupakan wujud dukungan pemerintah bersama Plan Indonesia terhadap anak muda terutama kaum muda perempuan yang merupakan petani-petani muda yang sukses di daerah itu. Para kaum muda ini membangun usaha hortikultura berupa sayur-sayuran dan buah-buahan secara organik.

Read More

Kaum muda yang berperan dalam aktifitas pertanian hortikultura ramah lingkungan ini merupakan binaan dari proyek Green Skill 2.0 Plan Indonesia bekerja sama dengan Kinara Nusantara sebagai mitra pelaksana serta atas dukungan dana dari The Body Shop Indonesia dan The Body Shop United Kingdom.

Proyek ini merupakan lanjutan dari proyek Green Skill 1.0 yang telah dilakukan oleh Plan Indonesia pada tahun 2015 – 2018. Sehingga dengan adanya proyek Green Skill 2.0 ini, kaum muda terutama perempuan dapat terus mengembangkan usaha mereka di bidang wirausaha pertanian hortikultura secara organik.

Sejak 2015, Plan Indonesia telah mengimplementasikan proyek Green Skill yang memiliki fokus pada ekonomi hijau. Melalui program Green Skill 1.0, Plan Indonesia telah memberikan pelatihan kepada 500 kaum muda (80% perempuan) usia 18-29 tahun. Dari pelatihan ini, 350 orang muda telah membentuk usaha mikro individu atau kelompok hijau yang berkelanjutan.

Plan Indonesia telah membantu meningkatkan pendapatan kaum muda penerima manfaat hingga 58%, dengan potensi pendapatan sekitar Rp 4-5 juta per bulan. Selain itu, kaum muda perempuan juga termotivasi untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan sebagian di antara mereka mampu memberdayakan orang muda perempuan lain di desanya.

Saat ini, melalui proyek Green Skill 2.0, Plan Indonesia memberikan dukungan untuk kaum muda melalui modul Green Skill 2.0, berupa materi-materi terkait rencana usaha, dasar-dasar keuangan, pemetaan pasar, manajemen sumber daya manusia, manajemen operasional, metode hidroponik, bagaimana mengukur dampak, dan mekanisme pendanaan. Selain peningkatan kapasitas di atas, kaum muda juga didukung dengan prantek pembuatan pupuk dan pestisida organik serta penggunaan irigasi tetes.

Untuk mendukung aktifitas dari anak muda, Plan Indonesia juga memberikan dukungan berupa bantuan benih, motor air, solar pump, pipa, fiber dan selang tetes.

“Proyek Green Skill 2.0 sendiri mempunyai target 330 kaum muda di dua kabupaten, yaitu  TTU)dan Timor Tengah Selatan (TTS). Hingga saat ini sudah 331 kaum muda yang sebagian besar adalah kaum muda perempuan berusia 19-29 tahun yang terlibat langsung dan melakukan wirausaha di bidang pertanian hortikultura yang ramah lingkungan atau organik,” jelas Muhammad Thamrin, Programme Implementation Area (PIA) Manager Timor Plan Indonesia.

“Proyek ini juga bertujuan mendukung generasi muda di daerah pedesaan, terutama perempuan-perempuan muda untuk berdaya secara ekonomi dan sosial melalui sumber pendapatan yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak dalam skema ekonomi hijau. Sehingga kaum muda terutama perempuan memiliki posisi nilai tawar yang bagus, baik dalam keluarga, masyarakat maupun pemerintahan. Selain itu kaum muda juga dilatih terkait pengarusutamaan gender dan pengembangan usaha yang berkelanjutan. Pelatihan untuk memberikan penguatan kapasitas kepada generasi muda di daerah pedesaan, sehingga kaum muda dapat berdaya secara ekonomi dan sosial melalui sumber pendapatan yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak,” lanjut Thamrin.

Kita juga berharap melalui kegiatan panen raya bersama Bupati TTU, bisa membawa dampak positif bagi kaum muda terutama perempuan dalam melakukan wirausaha pertanian hortikultura ini. Karena hingga saat ini, kaum muda terus membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dalam hal ini pemangku kepentingan dan juga dukungan dari intansi terkait, yaitu Dinas Pertanian untuk membantu kaum muda dalam melakukan usaha ketika proyek ini berakhir.

“Panen raya yang dilakukan pada hari ini bukan semata-mata merupakan hasil dari program pelatihan yang kami lakukan, namun juga karena adanya semangat juang dari kelompok untuk terus melakukan praktik pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan. Harapannya, pembelajaran yang didapatkan oleh para peserta tidak hanya berhenti di sini, namun juga dapat dibagikan kepada kelompok tani lain, sehingga berdampak kepada lebih banyak perempuan muda di Pulau Timor”, ungkap Vivi Laksana, Direktur dari Kinara Nusantara.

“Mengingat situasi pandemik Covid-19 saat ini, Mungkin masih banyak kaum muda yang terdampak, sehingga susah mendapatkan lapangan pekerjaan, harus merantau ke kota-kota besar bahkan ke luar negeri. Mari kita manfaatkan peluang yang ada di sekeliling kita, menjadi petani sayur-sayuran dan buah-buahan yang tentunya organik,” pungkasnya. (*/plan)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.