Kupang – Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan operasi pasar (OP) khusus komoditas gula pasir guna stabilitasi harga gula di pasar yang telah mencapai Rp19 ribu per kilogram (kg).
OP gula berlangsung di tiga pasar tradisional yakni Oeba, Oebobo, dan Kasih. “Kami minta pedagang yang mengambil gula dari bulog, menjualnya ke konsumen sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram,” kata Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog NTT, Taufan Akib kepada wartawan, Senin (18/5).
Pedagang juga wajib memajang spanduk yang bertuliskan harga gula sebesar Rp12.500. Menurutnya, pedagang yang berani menaikkan harga gula yang disalurkan Bulog, akan berhadapan dengan aparat keamanan.
Saat ini stok gula milik Bulog NTT sebanyak 325 ton. Dari jumlah itu 65 ton ada di gudang bulog sedang dipersiapkan untuk dibawa ke pasar, dan 275 ton lagi sedang dalam proses pembongkaran dari kapal di pelabuhan.
Menurutnya, stok gula sebesar itu cukup untuk kebutuhan operasi pasar dan juga kebutuhan selama hari raya. Akan tetapi, jika stok yang ada tidak cukup, akan didatangkan lagi dari Surabaya, Jawa Timur. (mi)