BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Tenau

  • Whatsapp
Foto: Lintasntt.com

Kupang – BMKG Stasiun Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (21/9) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang diikuti 25 nelayan setempat.

Kegiatan digelar di Aula Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang dibuka Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto lewat webinar, bersamaan dengan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang digelar di Maluku dan Sulawesi Utara.

Kegiatan berlangsung hingga 23 September 2020, bertujuan memberikan pemahaman kepada nelayan mengenai informasi cuaca dan iklim maritim yang akan dimanfaatkan dalam saat berlayar.

“Sekolah Lapang Iklim ini bertujuan meningkatkan pemahaman informasi cuaca maritim untuk nelayan dalam adaptasi kebiasaan baru serta menerjemahkan bahasa-bahasa teknis ke dalam bahasa-bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan dipahami oleh nelayan,” kata Kepala Stasiun Maritim Tenau, Ota Thalo saat menyampaikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Puluhan nelayan tersebut berasal dari tiga perkampungan nelayan yakni Oesapa, Oeba, dan Pelabuhan Perikanan Tenau serta dua orang dari Dinas Perikanan Kota Kupang.

Ada lima materi yang disampaikan dalam kegiatan ini yakni unsur cuaca dan iklim, informasi cuaca dan iklim untuk kegiatan perikanan, proses pembentukan angin, awan, hujan dan gelombang, informasi kelautan dan kegiatan perikanan, serta pembangunan kelautan NTT serta kunjungan lapangan Stasiun Meteorologi Kupang dan Pos Maritim Tenau.

Selama kegiatan, seluruh peserta wajib mengenakan masker dan face shield serta mencuci tangan dengan sabun dan air yang disiapkan di pintu masuk ruangan.

Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan testimoni mengenai manfaat informasi cuaca maritim dari masyarakat dan pemerintah daerah, antara lain testimoni tentang perjalanan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dari Pulau Sumba ke Sabu Raijua terpaksa dibatalkan setelah BMKG menginformasikan adanya gelombang tinggi di perairan dua pulau tersebut.

“Testimoni bermanfaat bagi peserta, ketika melakukan kegiatan di laut, terlebih dahulu melihat informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG,” kata Ota Thalo. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.