Categories: Nasional

Bipolo jadi Sentra Garam Industri Terbesar di NTT

Kupang–PT Garam (Persero) tengah mengembangkan Desa Bipolo di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, menjadi sentra garam industri terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Untuk tahap pertama, lahan yang dikembangkan seluas 385 hektare (ha) dengan nilai investasi mencapai Rp4,5 miliar yang mampu memproduksi 40.000-50.000 ton garam per tahun.

Lahan di desa tersebut akan terus dikembangkan hingga mencapai mencapai nilai investasi Rp10 miliar. Potensi lahan garam di desa tersebut antara 7.000-8.000 ha yang mampu memproduksi antara 700.000-800.000 ton per tahun.

Produksi garam sebesar itu merupakan yang terbesar di NTT. Jumlah produksi sebanyak 800.000 ton tersebut hanya berasal dari Desa Bipolo. Padahal NTT memiliki potensi garam yang lumayan besar, seperti di Kabupaten Nagekeo dan Ende.

Selain itu akan dikembangkan garam industgri di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi yang diharapkan memenuhi kebutuhan garam nasional, sekaligus menutup impor garam.

“Kita sudah swasembada garam konsumsi sejak 2012, untuk garam industri pangan kalau kita mau, bisa diselesaikan dalam satu tahun,” kata Direktur Utama PT Garam (Persero) R Achmad Budiono kepada wartawan di lokasi tambak pengaraman di Desa Bipolo, Timur, Kamis (25/8/2016).

Achamd mengatakan pada 2016, Indonesia masih mengimpor 3 juta ton garam, angka itu bertambah dari tahun sebelumnya hanya 2,1 juta ton. Dari jumlah itu, 1,7 juta ton di antaranya untuk kebutuhan industri kimia, sedangkan kebutuhan garam untuk industri pangan antara 350.000-40.000 ton per tahun atau lebih kecil dari produksi garam Bipolo.

Sementara itu Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono yang mengunjungi lokasi tambak penggaraman tersebut mengatakan produksi garam berbeda dengan yang dilakukan petani garam di Madura, Jawa Timur.

“Di Bipolo, garam diolah dan dibersihkan supaya hasil hasilnya menjadi lebih tinggi dan masuk dalam kategori garam untuk industri,” ujarnya.(gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Listrik Desa PLN, Membawa Terang Kehidupan di Pulau Flores

Kupang - Sepanjang bulan April 2024, langit di ujung Pulau Flores sedikit demi sedikit mulai…

29 seconds ago

Truk Bermuatan Batu Dari Pariti Ditahan Polisi, Ambil Batu di lahan HMN

Kupang - Tiga truk bermuatan batu kali di tahan aparat polisi di Pos Polisi Oeteta,…

44 mins ago

Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Terjalnya Transformasi Pendidikan di Indonesia

Kupang - Tahun ini Indonesia memasuki usia ke-79. Namun, pendidikan di negeri ini masih saja…

2 hours ago

Madah Syukur dari Camat, Kades Hingga Ketua Dewan Stasi Atas Pembangunan Sumur Bor oleh Kasrem SPK

Borong - “Saya berharap agar dengan adanya sumur bor ini, saya pastikan kebutuhan air minum…

4 hours ago

Menjaga Keandalan Kelistrikan, PLN Lakukan Pengujian Metering di GI Naibonat

Kupang - PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) NTT telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan metering dengan…

5 hours ago

Kasus Dana Seroja Kupang, APH Tak Harus Tunggu Rekomendasi DPRD

Kupang - Pengelolaan dana badai siklon Seroja sebesar Rp 229 miliar di Kabupaten Kupang, NTT,…

5 hours ago