BI NTT Siapkan Rp2,8 Triliun selama Lebaran 2019

  • Whatsapp
Jumpa Pers BI NTT

Kupang–Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,8 triliun untuk kebutuhan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2019.

Jumlah uang yang disiapkan itu berkurang jika dibandingkan dengan dana yang disiapkan pada lebaran 2018 sebesar 2,9 triliun.

“Tahun lalu realisasinya Rp1,8 triliun, tahun ini kita proyeksikan realisasinya sekitar Rp1,5 triliun,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI NTT/Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi, Eddy Junaedi kepada wartawan seusai buka puasa di Kupang, Selasa (14/5) malam.

Menurutnya dana sebesar Rp2,8 triliun tersebut terdiri dari Rp1,74 trilun di BI dan Rp1,66 triliun di delapan kas titipan yang tersebar di delapan kota yakni delapan kota yakni Atambua, Waingapu, Waikabubak, Ruteng, Maumere, Kalabahi, Lewoleba, dan Ende.

“Dibandingkan 2018, saat ini uang yang tersedia menurun karena pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) aparatur sipil negara dilakukan secara non tunai,” kata Eddy.

Selain itu, pada April 2019, saat persiapan pemilu, perbankan di Kota Kupang dan delapan kas titipan melakukan penarikan uang sebanyak Rp800 miliar, dan saat ini uang sebanyak itu masih tersedia di kas perbankan, yang mengakibatkan proyeksi permintaan kebutuhan uang pada tahun ini menurun.

Selama ramadan, BI Perwakilan NTT bersama seluruh perbankan juga melakukan penukaran uang di 14 titik di Kota Kupang mulai 13-29 Mei 2019. Lokasi penukaran uang antara lain di pasar, lapangan Polda NTT, asrama Lantamal VII Kupang, dan asrama Brimob, serta halaman kantor gubernur NTT.

Masyarakat juga bisa melakukan penukaran di kantor kas 12 bank di Kota Kupang dan delapan kas titipan tersebut. “Secara keseluruhan, di Kota Kupang terdapat 28 titik penukaran uang,” ujarnya.

Acara buka puasa bersama itu dihadiri sejumlah wartawan bersama pejabat Bank Indonesia Perwakilan NTT antara lain Deputi Kepala Perwakilan BI NTT/Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Muhammad Syahrial dan Manager Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Handrianus Paulus Asa. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.