Bendungan Raknamo Digenangi Air Mulai Desember 2017

  • Whatsapp
Bendungan Raknamo/Foto: Lintasntt.com

Kupang–Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II menunggu terbitnya izin penggenangan (impounding) dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB) untuk pengenangan Bendungan Raknamo yang dijadwalkan mulai Desember 2017.

“Kami belum bisa sampaikan siapa pejabat yang akan datang (saat pengenangan) tetapi waktu yang diberikan kepada kami 2017,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan kepada wartawan yang berkunjung ke Bendungan Raknamo diDesa Rakanamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (23/9).

Read More

Sambil menunggu terbitnya izin penggenangan, pekerja menyelesaikan sejumlah pekerjaan untuk mencapai pembangunan fisik 100%.

Sampai Minggu (24/9), fisik Bendungan Raknamo telah mencapai 95,92%. Sisa pekerjaan 4,08% terdiri dari 12 item antara lain hidromekanikal seperti outlet dan rumah pembangkit generator dan turbin 0,76%, saddle dam 0,71%, jalan dan jembatan 0,15%, dan bendungan utama 0,80%.

Dia memastikan sisa pekerjaan tersebut rampung bersamaan dengan keluarnya izin pengisian bendungan.

Salah satu hambatan yang berdampak lambannya penyelesaian pekerjaan yakni terjadi kelangkaan Semen Kupang di pasaran. Kondisi ini mengakibatkan pembangunan sisa jalan lingkar bendungan sepanjang 500 meter dari total 8,7 kilometer yang dijadwalkan rampung dalam tempo tiga hari, tidak mengalami kemajuan.

“Kendalanya pada penyediaan semen. Sekarang kami membeli semen ke tempat lain seperti tonasa dan gresik,” kata Dia.

Curah hujan pada musim hujan 2016 di wilayah Raknamo mencapai 1.200 milimeter sehingga ia meramalkan bendungan akan terisi penuh air dalam waktu dua tahun atau dua kali musim hujan. Kapasitas tampungan total mencapai 14,9 juta meter kubik dengan luas areal tampungan mencapai 147,30 hektare.

Bendungan Raknamo dibangun pada lahan seluas 245,39 hektare menyiapkan air bagi 841 hektare lahan pertanian dan lahan potensial seluas 1.250 hektare. Bendungan ini juga menyediakan air baku masyarakat di wilayah itu mencapai 100 liter per detik dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) berkapasitas 0,22 Megawat.

PT Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana Bendungan Raknamo mengatakan pihaknya masih membutuhkan 480 ton semen untuk menyelesaikan sisa pekerjaan. Kendati saat ini sudah membeli semen dengan tempat lain, itu pun butuh waktu berhari-hari.

“Kadang truk kami mengantre 1-2 malam tapi pulang kosong, tidak ada semen,” kata Wali, petugas PT Waskita Karya.

Rakanamo adalah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di NTT sampai 2019. Satu bendungan yang sedang dalam pembangunan yakni Rotiklot di Kabupaten Belu. Setelah Raknamo dan Rotiklot, pemerintah meletakan baru pertama pembangunan ketiga yakni Temef di Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Desember 2017. Bendungan akan menampung air sebanyak 77 juta meter kubik. (mi/palce amalo)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.