Categories: Humaniora

Belum Ada Titik Terang Keberadaan ABK KM Rangga Pratama-7

Kupang–Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Isyak Nuka mengatakan belum ada titik terang keberadaan 15 anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Rangga Pratama-7 yang hilang sejak 5 Juni 2018.

Enam ABK di antaranya warga Sumba, NTT yakni Andreas Bulu, Petrus Bulu, Raben Saingu Wela, Demiyanus Helu Ngara, Ruben Hina, dan Fandy Apriyanto Bulu.

“Saya sudah tanya ke KSOP Kupang tentang perkembangan pencarian korban dari KSOP Ambon, tetapi mereka tidak dapat informasi apa-apa,” ujarnya di Kupang, Rabu (11/7).

Kapal tersebut sudah ditemukan sejak 4 Juli 2018 di dalam posisi terbalik di perairan Karang Keledupa, Desa Matingola, Kecamatan Keledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun tidak ditemukan ABK di kapal, kecuali dua kartu tanda penduduk (KTP) milik ABK asal Sumba yakni milik Anderias Bulu dan Raben Saingu Wela.

Anderias bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM), berasal dari Desa Loko Ry, Kecamatan Tana Righu, Sumba Barat, dan Raben asal Desa Susu Wendewa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah.

Awak kapal lainnya yakni Yami Kalvin Saebessy (nakhoda), Siprianus Kari (Mualim 1), Junaedi, Buang Danaur, Welem Wora Mndeke, Muhammad Jauhari, Nehemi Luturmas, Mohamad Maolana Saputra, dan Indrayanto. Kapal berbobot 29 GT itu dilaporkan sudah ditarik oleh nelayan ke pantai Desa Matingola sejak 5 Juli 2018.

Isyak menduga musibah KM Rangga Pratama-7 tidak dilaporkan ke Menteri Perhubungan. Pasalnya saat pertemuan kepala dinas perhubungan se-Indonesia bersama Menteri Perhubungan di Jakarta, tidak dibahas soal kapal tersebut.

“Saat pertamuan hanya dibahas musibah kapal di Danau Toba dan Selayar. Tidak dibahas tentang KM Rangga Pratama-7,” katanya.

Informasi yang beredar menyebutkan kapal tersebut kapal bertolak dari Denpasar, Bali pada 31 Mei 2018 tujuan Laut Arafura untuk menagkap cumi. Kapal hilang kontak pada koordinat 06.56 LS-131.32 BT di perairann antara Kepulauan Nuslima dan Palau Maru, Kecamatan Molu Maru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku.

“Kami berharap awak kapal segera ditemukan,” kata Isyak Nuka. (sumber: MI/palce)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

UNESCO Melaporkan 70% Jurnalis Lingkungan Mendapat Serangan

Jakarta - Laporan baru yang diterbitkan oleh UNESCO pada Hari Kebebasan Pers Sedunia, 3 Mei,…

46 mins ago

Listrik Desa PLN, Membawa Terang Kehidupan di Pulau Flores

Kupang - Sepanjang bulan April 2024, langit di ujung Pulau Flores sedikit demi sedikit mulai…

7 hours ago

Truk Bermuatan Batu Dari Pariti Ditahan Polisi, Ambil Batu di lahan HMN

Kupang - Tiga truk bermuatan batu kali di tahan aparat polisi di Pos Polisi Oeteta,…

8 hours ago

Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Terjalnya Transformasi Pendidikan di Indonesia

Kupang - Tahun ini Indonesia memasuki usia ke-79. Namun, pendidikan di negeri ini masih saja…

10 hours ago

Madah Syukur dari Camat, Kades Hingga Ketua Dewan Stasi Atas Pembangunan Sumur Bor oleh Kasrem SPK

Borong - “Saya berharap agar dengan adanya sumur bor ini, saya pastikan kebutuhan air minum…

11 hours ago

Menjaga Keandalan Kelistrikan, PLN Lakukan Pengujian Metering di GI Naibonat

Kupang - PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) NTT telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan metering dengan…

12 hours ago