Bawaslu NTT Deklarasi Tolak Politik Uang dan Sara

  • Whatsapp
Foto: lintasntt.com

Kupang–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menggelar deklarasi menolak politik uang dan politisasi sara di Kupang, Sabtu (30/3).

Deklarasi digelar di area car free day (CFD) Kupang juga dihadiri komisioner KPU NTT Yosafat Koli, Kapolda NTT Irjen Raja Erizman, dan Ketua Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon, dan perwakilan sejumlah partai politik.

Deklarasi diawali senam dan pemeriksaan kesehatan gratis, oleh dokter Polda NTT, yang kemudian dilanjutkan pembacaan lima poin pernyataan sikap.

Lima poin pernyataan sikap ialah mewujudkan pemilu yang langsung, umum bebas, rahasia, jujur dan adil, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, bebas dari hoax, politisasi sara dan politik uang.

Selanjutnya memilih dengan hati nurani, tertib dan damai tidak karena sogokan uang dan kepentingan sara, memastikan pemilih pemula mendapatkan pendidikan politik uang dan kesempatan menyalurkan aspirasi politiknya dalam pemilu 2019, serta menolak golput.

Ketua Bawaslu NTT Thomas Djawa mengatakan suasana jelang pemunggutan suara di seluruh kabupaten dan kota kondusif. Dia berharap kondisi tersebut dipertahankan sehingga pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar.
“Semoga terus terjalin perdamaian dalam suasana pemilu nanti,” kata Thomas Djawa.

Dia juga mengajak pemilih datang ke TPS pada hari pemunggutan suara untuk menyalurkan hak politik masing-masing, sehingga partisipasi pemilih di daerah itu minimal di atas 70%. Seusai deklarasi, dilanjutkan penandatanganan deklarasi pada kain berwarna putih oleh komisioner Bawaslu, KPU, Sinode GMIT, pemuda GMIT, dan warga. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.