Kupang – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan 500 tangki air untuk menyalurkan air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan.
Penyaluran air bersih kepada masyarakat mulai Oktober 2020 atau bersamaan Kota Kupang dan daerah lainnya di NTT memasuki puncak kemarau.
“500 tangki untuk masyarakat marginal sebagai langkah upaya mengatasi kelangkaan air bersih,” kata Kepala BPBD Kota Kupang, Jimy Didok lewat keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2020).
Selain itu, BPBD juga mengajukan tambahan anggaran Rp1 miliar DPRD untuk berjaga-jaga mengantisipasi dampak kekeringan selama tiga bulan ke depan.
Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe mengatakan penanganan dampak kekeringan harus menjadi prioritas pemerintah karena berdampak terhadap kehidupan msyarakat terutama krisis air bersih dan pangan. “Kekeringan harus menjadi prioritas untuk ditangani,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, Apolinaris Geru menyebutkan saat ini 14 kabupaten dan kota di NTT mengalami kekeringan parah, termasuk Kota Kupang.
Kemudian Kabupaten Kupang, Ende, Sikka, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Belu, Manggarai Timur, Ngada, Timor Tengah Utara, Lembata, dan Alor. Menurutnya, 14 kabupaten dan kota tersebut berstatus awas kekeringan karena tidak turun hujan berturut-turut lebih dari 61 hari. (mi)