Bantu Petani, Bank NTT Hadirkan Skim Kredit Green House

  • Whatsapp
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho / Foto: Lintasntt.com

Kupang – Setelah sukses dengan aplikasi Be Pung Petani yang dijadikan model digitalisasi data manajemen usaha tani, dan pengendalian inflasi, dalam waktu dekat Bank NTT kembali menghadirkan skim kredit baru bernama Skim Kredit Green House.

Peluncurkan aplikasi ini bagian dari wujud partisipasi aktif Bank NTT dalam menekan lonjakan inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kredit jenis ini diperuntukkan bagi masyarakat NTT yang akan menggunakan pola baru dalam bertani, yakni green house.

Read More

Lonjakan inflsi yang sering terjadi di NTT salah satu penyebabnya cuaca ektrem. Hujan atau panas yang tidak menentu, menyebabkan beberapa bahan kebutuhan pokok mengalami kelangkaan di pasar, seperti saja sawi, kangkung, bawang dan lainnya yang kemudian memicu iflasi.

“Kita sedang membuat satu skim untuk membantu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Provinsi NTT dan menjadi solusi bagi pegendalian inflasi di daerah. Kita coba mengamati beberapa faktor dan indikator terjadinya inflasi, dan yang menjadi penyumbang inflasi di NTT adalah tanaman holtikultura,” tutur Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada awak media di Kantor Pusat Bank NTT akhir pekan lalu.

Menurutnya, dalam skim kredit yang didesain Bank NTT ini, masyarakat dimudahkan dengan sistem pembayaran yang tidak sulit sehingga kedepan siapapun bisa menggunakan layanan ini, untuk memulai usaha barunya, yakni berusaha di bidang tanaman hotikultura dengan sistem Green House.

“Kita desain skim kredit Green House bagi para petani yakni ada sistem pembayaran dan kemudahan-kemudahannya. Sehingga dengan produksi yang terkendali baik komoditi-komoditi seperti cabe, bawang dan sayuran tertentu, dengan adanya fasilitas green house, akan memberikan peluang usaha yang mana petani tetap berproduksi walaupun hujan dan menjadi satu media yang menekan inflasi di NTT,” jelasnya.

Skim kredit terbaru dari Bank NTT ini sedang dirampungkan. Menurutnya, skim kredit ini paling lambat dimanfaatka oeh masyarakat pada Mei 2023 atau paling cepat pada April ini.

“Nah, kerja-kerja positif seperti itu yang akan kita lakukan. Inovasi-inovasi dilakukan sehingga peluang-peluang potensi yang ada bisa kita garap bersama demi kemajuan ekonomi di Provinsi NTT,” pungkas Alex. (*)

Editor: Gamaliel

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *