Bank NTT Luncurkan Aplikasi Baru ‘B Pung Petani’, Ini Manfaatnya

  • Whatsapp
Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho / Foto: lintasntt.com

Kupang – Bank NTT meluncurkan aplikasi baru untuk mengoptimalkan stabilitas demand (permintaan) dan supply (penawaran) produk pangan, menghubungkan antara petani, pelaku usaha, penyuluh pertanian, dinas pertanian dan permintaan pasar.

Peluncuran dilakukan di sela-sela kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tingkat Provinsi NTT di Kantor Pusat Bank NTT, Jalan WJ Lalamentik Kupang, Jumat (12/8/2022).

Read More

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan Bank NTT sebagai support sistem pemerintah, bekerjasama dengan dinas pertanian dan perdagangan. Aplikasi juga merupakan solusi digitalisasi rantai supply dan rantai demand, pemerintah dan daerah.

Menurutnya, digitalisasi supply chain (rantai pasokan) dibutuhkan untuk menggali potensi produk pangan daerah, produksi pangan sesuai dengan permintaan pasar, disribusi bibit dan pupuk yang tepat sasaran kepada kelompok tani, masa panen yang terjadwal, dan distribusi pangan yang tepat sasaran.

“Manfaat bagi petani adalah peningkatan kapasitas produksi, intervensi bibit, pupuk dan lahan by name dan by address, jadi tersebar di semua desa, petani yang ingin menanam bisa langsung menginput di aplikasi melalui tenaga PPL,” kata Riwu Kaho.

Beberapa item yang diinput sepeti luas tanam, komoditi yang ditanam, pupuk yang digunakan, dan jangka waktu panen. Kalender panen ini sangat diperlukan untuk secara konsolidasi, dinas pertanian melakukan intervensi supply dan demandnya. Bagi offtaker, ada kepastian produksi, pasar, distribusi, pengendali bibit dan pupuk, dan bagi masyarakat tercipta stabilitas harga dan lapangan kerja baru.
.
Sedangkan daerah, ada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pengendali inflasi, penurunan jumlah kemiskinan dan tumbuhnya industri baru. “Aplikasi ini sangat customize dengan petani,” jelasnya.

Menurut Alex, aplikasi B Pung Petani dapat diunduh melalui smarthphone untuk menginformasikan produksi komoditi pertaniannya seperti tomat atau cabai. Jika ada kelebihan produksi, informasi yang tersaji di situ memberikan input lahirnya industri seperti saus tomat atau sambal. “Jadi media ini memberikan input atau informasi untuk lahirnya industri-industri itu,” katanya. (*/gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.