Jakarta – Australia menyambut baik finalisasi proses yang telah dilakukan Indonesia untuk mewujudkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). IA-CEPA secara resmi akan mulai berlaku pada Minggu 5 Juli 2020.
Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham mengatakan kesepakatan perdagangan penting dengan Indonesia akan meningkatkan peluang ekspor dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, membuka era baru dalam hubungan ekonomi.
“Setelah berdiskusi dengan mitra saya dari Indonesia, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, di awal minggu ini, kami menyambut langkah ini yang akan melihat manfaat dari perjanjian perdagangan ini mulai 5 Juli tahun ini,” kata Menteri Birmingham.
“Tekanan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19 di Australia dan Indonesia menjadikan perjanjian ini semakin penting, karena akan memberikan kesempatan untuk lebih merangsang pertumbuhan dan investasi di kedua negara selama fase pemulihan.
“Saya berterima kasih kepada Menteri Suparmanto atas bantuannya yang antusias, bersama dengan para pendahulu kami, negosiator perdagangan kami dan banyak pemangku kepentingan yang telah membantu mengamankan perjanjian komprehensif ini.”
Di bawah IA-CEPA, Australia akan segera menghilangkan semua tarif yang tersisa pada impor Indonesia ke Australia dan telah memberikan persyaratan asal paling liberal untuk kendaraan bermotor listrik Indonesia dari perjanjian perdagangan Australia lainnya.
IA-CEPA berisi akses yang lebih baik dan lebih pasti ke pasar Indonesia untuk investor dan eksportir Australia.
IA-CEPA mencakup kerangka kerja untuk perdagangan dan kerja sama terkait investasi melalui Program Kerja Sama Ekonomi yang didanai bersama. Program ini akan mendukung bantuan teknis dan kegiatan peningkatan kapasitas di berbagai bidang terkait perdagangan untuk memperkuat hubungan komersial dan membantu merangsang investasi dua arah. (rilis kedubes australia)