Kupang—-Lintasntt.com: Masih ingat Brigadir Polisi (Brigpol) Rudy Soik? Ia dalah penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT yang pernah diberitakan luas karena melaporkan atasannya ke Mabes Polri.
Pada Rabu (12/11) petang, Rudy ditetapkan tersangka setelah menjalani pemeriksaan selama berjam-jam terkait kasus dugaan pemukulan terhadap seorang warga bernama Ismail Pati Sanga, 30.
Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Rudy terjadi sejak 29 Oktober lalu. Ketika itu Rudy bersama rekannya sedang mencari seorang rekan Ismail bernama Tony Seran yang sedang diburu polisi karena terlibat kasus dugaan penjualan manusia.
Sesuai keterangan Ismail kepada wartawan, ia didesak Rudy untuk menyebutkan lokasi persembunyian Tony. Karena tidak tahu, Ismail akhirnya dibawa ke sebuah gudang di Kelurahan Penfui. Di lokasi itu Ismail ditanyakan lokasi persembunyian Rudy.
“Saya ditanya lagi soal keberadaan Tony, dan saya bilang tidak tau. Saya jawab begitu karena memang tidak tau,” ujarnya. Karena tidak menyebut keberadaan Tony, Ismail mengaku dipukul sebelum dipulangkan. Atas pemukulan itu, sesuai hasil rontgen, Ismail disebutkan menderita luka dalam.
Rudy Soik sempat dibawa keluar dari ruang penyidikan ke salah satu ruangan. Kesempatan itu dimanfaatkan wartawan untuk menanyakan pemukulan tersebut. Akan tetapi ia membantah. “Visum itu tidak benar. Itu rekayasa,” kata Rudy singkat sebelum dibawa ke salah satu ruangan.
Rudy Soik dikenal luas setelah diwawancarai televisi nasional pasca melaporkan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda NTT Komisaris Besar (Kombes) Mochammad Slamet ke Mabes Polri. Ketika itu Rudy penyidik reserse dan kriminal khusus. Ia kemudian dipindahkan ke reserse dan kriminal umum.
Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar (AKB) Agus Santoso membenarkan penetapan Rudy Soik sebagai tersangka atas laporan kasus penganiayaan terhadap Ismail Pati Sanga. Sampai pukul 19.00 Wita belum diketahui apakah Rudy langsung ditahan karena pemeriksaan masih berlangsung. (gba/dem/mi)
